Adhi Karya Garap Proyek Pabrik Pupuk Pusri III-B, Porsi Nilai Kontrak Capai Rp1,4 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) akan menggarap proyek pembangunan Pabrik Pupuk Pusri III B milik PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang, Sumatera Selatan (Sulsel) dengan porsi nilai kontrak sebesar Rp1,4 triliun.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dikabarkan akan turut terlibat menggarap proyek pembangunan Pabrik Pupuk Pusri III B milik PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang, Sumatera Selatan (Sulsel) dengan porsi nilai kontrak sebesar Rp1,4 triliun dari total nilai kontrak proyek yang mencapai Rp9,5 triliun.
Hal ini ditandai dengan adanya penandatanganan kontrak proyek yang dilakukan oleh Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson, The Chairman of Wuhuan Engineering Company Yu Xin, dan Direktur Utama PT Pupuk Sriwadjaja Palembang Tri Wahyudi Saleh pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Dalam proyek ini, Adhi Karya membentuk konsorsium bersama Wuhuan Engineering Company dengan porsi kepemilikan saham sebesar 15,1 persen untuk Adhi Karya dan sisanya sebesar 84,9 persen milik Wuhuan sebagai pemegang saham mayoritas.
Adapun tugas yang dilakukan Adhi Karya dan Wuhuan dalam proyek ini yaitu melakukan pekerjaan EPCC (Engineering, Procurement, Construction & Commissioning).
Proses pembangunan Pabrik Pusri III B rencananya akan dimulai pada akhir tahun ini atau 2023 dengan masa konstruksi yang dijadwalkan berlangsung selama 40 bulan dan diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada tahun 2027 mendatang.
Pabrik ini dirancang memiliki kapasitas produksi amonia 445.500 ton per tahun dan pupuk urea 907.500 ton per tahun yang ditargetkan mampu menghasilkan amonia dengan kapasitas 1.350 metrik ton per hari dan pupuk urea 2.750 metrik ton per hari.
Selain itu pada proses pembangunannya, proyek ini juga akan dirancang dengan teknologi terbaru dari Kellogg Brown & Root’s (KBR) sebagai Licensor pabrik Ammonia dan Toyo Engineering Corporation (TOYO) sebagai Licensor pabrik Urea.
Dimana kedua teknologi ini akan membuat proses produksi pupuk lebih efisien dan ramah lingkungan sehingga diharapkan mampu menekan biaya operasional Pabrik Pusri IIIB menjadi lebih rendah serta menjamin daya saing dan keandalan produksi pupuk.
Selain penggunaan teknologi canggih dari dua perusahaan EPC tersebut, terdapat inovasi lainnya yang dilakukan dalam proyek ini yaitu penerapan teknologi digital fertilizer untuk pengelolaan, proses, aset, dan perawatan pada proses produksi amonia dan urea.
Kehadiran pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk subsidi dalam negeri, sehingga para petani Indonesia dapat segera merasakan manfaat kemudahan dalam produksi serta mampu mendukung peningkatan ketahanan pangan Indonesia.
Sebagai informasi, Wuhuan Engineering Company merupakan perusahaan kontraktor asal China yang berdiri sejak tahun 1958.
Perusahaan ini merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh China National Chemical Engineering Group Corporation yakni badan usaha yang bertanggung jawab langsung pada Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara di Dewan Negara China.