Margonda Bersiap Punya Flyover, Pemkot Depok Targetkan Pembangunan Dimulai Tahun 2026
Kawasan Margonda di Kota Depok selama ini dikenal sebagai salah satu titik lalu lintas terpadat yang seringkali mengalami kemacetan terutama pada jam – jam sibuk atau saat akhir pekan.
Melihat kemacetan di Jalan Margonda yang tak kunjung reda, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok pun akhirnya mengambil langkah untuk membangun jalan layang atau Flyover Margonda.
Pemkot Depok kini tengah bergerak mempersiapkan pembangunan flyover Margonda sebagai upaya strategis untuk mengurai kemacetan yang selama ini menjadi permasalahan harian, terutama di titik-titik krusial seperti Simpang Juanda–Margonda dan Exit Tol Margonda.
Pembangunan jalan layang tersebut rencananya akan dimulai pada tahun 2026 setelah melalui rangkaian proses studi kelayakan, pengkajian teknis, serta perencanaan pembiayaan yang komprehensif.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, Citra Indah Yulianti, mengungkapkan bahwa tim dari pemerintah pusat dan kota juga telah melakukan peninjauan ke lokasi yang direncanakan menjadi titik pembangunan.

Hasil dari pengecekan lapangan tersebut menjadi landasan penting bagi kelanjutan perencanaan proyek.
Rincian Titik dan Proyeksi Jalur Flyover Margonda
Pembangunan flyover Margonda akan dibagi ke dalam dua koridor utama yakni :
1. Jalur Utama Flyover Margonda
Panjang: ±460 meter
Arah jalur: Dua arah (sistem jalur cepat)
Titik awal: Depan Restoran Spesial Sambal
Titik akhir: Sekitar dealer Toyota dekat Depok Town Square (Detos)
Jalur ini akan menjadi koridor utama pengurai kemacetan dari pusat keramaian Margonda Raya, khususnya lampu merah Juanda, yang kerap menjadi titik temu kendaraan dari arah selatan dan utara.
2. Jalur Ir. H. Juanda – Margonda
Panjang: ±300 meter
Arah jalur: Satu arah (dari Juanda ke Margonda)
Titik awal: Dari Jalan Ir. H. Juanda
Titik akhir: Menyatu ke Jalan Margonda
Jalur ini akan menjadi koridor penting yang dirancang untuk memecah arus kendaraan dari kawasan Juanda menuju Margonda tanpa harus memotong jalur utama jalan Margonda di permukaan.
Estimasi Anggaran dan Skema Pembiayaan
Pembangunan Flyover Margonda di Kota Depok ini diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp250 miliar.
Pembangunan flyover ini rencananya akan menggunakan skema pembiayaan yang melibatkan pinjaman daerah dan kolaborasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) serta dukungan internasional dari pihak donor keuangan asal Jerman melalui PT SMI untuk penyusunan feasibility study (FS).
Adapun untuk progresnya sendiri, Proyek Flyover Margonda saat ini telah memasuki tahapan finalisasi studi kelayakan, verifikasi lapangan, dan koordinasi antar lembaga.
Semua tahapan tersebut sangat penting dilakukan untuk memastikan kesiapan proyek secara menyeluruh terutama tahapan koordinasi antar lembaga, dimana Pemerintah Kota Depok sendiri sejauh ini telah menjalin komunikasi aktif dengan sejumlah pihak terkait, mulai dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), BAPPENAS, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Balai Jalan dan Satker Kementerian PU, Dinas Perhubungan Kota Depok, Bappeda Kota Depok, hingga PT SMI.
Koordinasi antar lembaga ini diperlukan untuk memastikan kelancaran perencanaan, pelaksanaan, dan pembiayaan proyek.
Jika seluruh tahapan dapat diselesaikan sesuai rencana, proyek jalan layang Margonda diyakini akan menjadi solusi nyata terhadap permasalahan lalu lintas kronis yang selama ini menghantui wilayah utama Kota Depok.
Namun perlu diingat, pembangunan flyover ini juga membutuhkan sinergi dan persetujuan dari pemerintah pusat karena Jalan Margonda memiliki status sebagai jalan nasional sekaligus jalan kota.
Harmonisasi kebijakan pusat dan daerah menjadi kunci agar proyek ini dapat berjalan tanpa hambatan.













