Hutama Karya Garap 2 Proyek RSUD, Nilai Kontrak Capai Rp282 Miliar

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali mendapat kepercayaan untuk menggarap proyek infrastruktur kesehatan.
Kali ini, Hutama Karya dipercaya untuk menggarap dua proyek baru pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kawasan tengah dan timur Indonesia yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025.
Kedua proyek tersebut yaitu RSUD Kota Bima di Nusa Tenggara Barat dan RSUD Sanana di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, dengan total nilai kontrak mencapai Rp 282,16 miliar.
Adapun penandatanganan kontrak paket pekerjaan kedua proyek tersebut telah dilaksanakan pada bulan ini tepatnya April 2025.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman Hutama Karya, Penandatanganan kontrak RSUD Kota Bima telah dilaksanakan oleh Direktur RSUD Kota Bima, Faturrahman dan EVP Divisi Gedung Hutama Karya, Nyoman Endi Mahendra pada Senin, 14 April 2025.
Kemudian penandatanganan kontrak RSUD Sanana telah dilaksanakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, Muhlis Soamole, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sula, Suryati Abdullah, Pejabat Penandatangan Kontrak, Ulia H. Ngofangare, dan EVP Divisi Gedung Hutama Karya, Nyoman Endi Mahendr pada Jumat, 25 April 2025.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa kedua proyek ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Bidang Kesehatan yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di daerah.
Pembangunan dua proyek ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas rumah sakit eksisting (sudah ada) di masing – masing daerah tersebut.
Kedua RSUD yang sudah ada ini akan ditingkatkan statusnya dari Tipe D menjadi Tipe C, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif bagi masyarakat setempat.
Melalui dua pembangunan rumah sakit ini, Adjib menyebut pihaknya (Hutama Karya) berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kapasitas rumah sakit daerah, khususnya di daerah terpencil.
Adjib menjelaskan Gedung RSUD Kota Bima sudah dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektar di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Rabadompu Barat, Kecamatan Raba, Kota Bima.
Proyek senilai Rp 130,3 miliar ini akan memiliki luas bangunan 7.557 m² yang terdiri dari 3 lantai dan 1 lantai atap dengan target penyelesaian pada akhir Desember 2025.
Sementara itu, RSUD Sanana sudah dibangun di kawasan RSUD Sanana, Jalan Dr. Sibarani, Falahu, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula.
Proyek senilai Rp149,6 miliar ini akan dibangun di atas lahan seluas 3,75 hektar dengan luas bangunan mencapai 7.400 m² yang terdiri dari bangunan 2 dan 3 lantai plus rooftop pada Blok A1, A, dan A2 dengan target rampung pada akhir Desember 2025.
Untuk memberikan layanan kesehatan yang maksimal, kedua RSUD tersebut akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas kesehatan sesuai standar rumah sakit Tipe C, termasuk layanan dokter spesialis dasar seperti penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak.
Selain itu, dua rumah sakit ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas modern seperti ruang operasi, ICU, NICU, laboratorium lengkap, dan peralatan radiologi canggih.
Tak hanya dilengkapi dengan fasilitas yang lebih lengkap, kedua RSUD tersebut juga akan memiliki kemampuan memberikan layanan spesialistik dasar sebagaimana yang dimiliki Rumah Sakit tipe C pada umumnya.
Sehingga dua rumah sakit ini diharapkan mampu menangani kasus medis yang lebih kompleks tanpa perlu merujuk pasien ke rumah sakit yang memiliki tingkat pelayanan lebih tinggi serta dapat memberikan dampak positif yang tidak hanya dari segi peningkatan pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat di Kota Bima dan Kepulauan Sula.
Tetapi juga memberikan dampak positif dari aspek ekonomi melalui peningkatan pendapatan per kapita daerah berkat tambahan SDM dokter spesialis dan potensi peningkatan kegiatan transaksi selama proses konstruksi dan setelah rumah sakit beroperasi.
Sebagai informasi, Hutama Karya akan mengerjakan Proyek RSUD Kota Bima secara mandiri. Sementara untuk RSUD Sanana akan dikerjakan oleh Hutama Karya melalui joint operation bersama Pandu sebagai perencana dengan komposisi porsi pengerjaan 97,5% untuk Hutama Karya dan 2,5% untuk Pandu.
Adapun lingkup pekerjaan Hutama Karya dalam kedua proyek ini meliputi perancangan, persiapan, struktur, arsitektur & interior; sistem mekanikal, elektrikal, dan pemipaan; utilitas & bangunan penunjang, hingga infrastruktur & lansekap.
Dalam pembangunan dua rumah sakit ini, Hutama Karya akan menerapkan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) yang berfokus pada efisiensi penggunaan energi dan penggunaan material bersertifikat ramah lingkungan (Eco Labelling).
Kemudian untuk memastikan proyek berjalan lancar, Hutama Karya juga akan menerapkan standar keamanan dan keselamatan yang ketat, termasuk proteksi perimeter proyek dengan sound barrier, pagar PPDU, dan koordinasi dengan instansi terkait seperti Kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk transportasi peralatan dan material.