Jalan Tol Semarang – Demak Ditargetkan Tersambung Penuh pada April 2027

HeadlineNews

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan Jalan Tol Semarang – Demak akan tersambung sepenuhnya pada April 2027 mendatang.

Konstruksi ruas tol tersebut saat ini tengah difokuskan pada pekerjaan Seksi 1 Kaligawe–Sayung sepanjang 10,64 km yang dilaporkan telah mencapai progres fisik 30,59% dan ditargetkan selesai tepat waktu hingga dua tahun mendatang.          

Seperti diketahui, Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak terbagi dalam dua Seksi yakni Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km yang berada di atas laut dan Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan.

Seksi 1 Kaligawe-Sayung merupakan tanggung jawab pemerintah, dimana dalam proses pembangunannya terbagi dalam 3 paket pekerjaan dengan total nilai kontrak sekitar Rp10,8 triliun.

3 Paket pekerjaan tersebut di antaranya yaitu

  1. Paket 1A yang dikerjakan oleh Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) dengan progres fisik 47,15%,
  2. Paket 1B yang dikerjakan oleh Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA), dan China Road and Bridge Corporation (CRBC) dengan progres 28,7%
  3. Paket 1C yang dikerjakan oleh Adhi Karya dan Sinohydro dengan progres 20,83%.

Setelah rampung, ruas tersebut nantinya akan melengkapi Seksi 2 Sayung – Demak sepanjang 16,31 km yang telah lebih dulu beroperasi sejak 25 Februari 2023.

Dan apabila telah beroperasi penuh, keberadaan Seksi 1 ini akan menyambung penuh Jalan Tol Semarang – Demak yang diklaim dapat memangkas waktu perjalanan dari mulanya membutuhkan waktu 1 jam menjadi 30 menit.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap proses pengerjaan dapat berjalan tepat waktu meski dihadapkan sejumlah tantangan.

Adapun salah satu tantangan utama dalam pembangunan jalan tol ini berada pada pembangunan Seksi 1 Kaligawe-Sayung.

Kondisi tanah di Seksi 1 Kaligawe-Sayung disebut kurang stabil sehingga proses soil improvement dilakukan guna meningkatkan daya dukung tanah.

Langkah ini bertujuan memastikan bahwa struktur tol lebih kokoh, terutama dalam menghadapi rob dan banjir.

Selain kondisi tanahnya yang kurang stabil, pengerjaannya yang dilakukan di atas laut ini juga menjadi tantangan dalam proses pembangunan.

Untuk mengatasi hal ini, Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief Dienaputra menyebut kontraktor menggunakan teknologi inovatif berupa matras bambu, cerucuk bambu, dan prefabricated vertical drain (PVD) yang keamanannya telah diuji oleh Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung dari Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Ditjen Cipta Karya.

Hingga saat ini, pembangunan Tol Semarang-Demak telah menggunakan hampir enam juta batang bambu yang didatangkan dari wilayah sekitar proyek. Sehingga hal ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal.

Back to top button