Permudah Konektivitas Riau – Sumatera Barat, Tol Bangkinang – Koto Kampar Ditargetkan Tuntas & Beroperasi Penuh April 2024
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Jalan Tol Bangkinang – Pangkalan tahap 1 Bangkinang – Koto Kampar sudah bisa rampung dan beroperasi penuh pada April 2024 mendatang.
Hingga saat ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan progres pembangunan Jalan Tol Bangkinang – Koto Kampar sepanjang 24,7 km tersebut telah mencapai progres sebesar 94,42%.
Tersambungnya ruas ini nantinya akan mengintegrasikan antara Kota Pekanbaru, Kota Bangkinang, dan Kecamatan XIII Koto Kampar yang memiliki potensi dalam pengembangan kawasan wisata, industri, dan perkebunan.
Basuki menjelaskan bahwa ruas Tol Bangkinang – Pangkalan merupakan bagian dari koridor pendukung (sirip) Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yang nantinya akan menghubungkan wilayah Riau dan Sumatra Barat.
Pembangunan Jalan Tol Bangkinang – Pangkalan tahap 1 tersebut dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya – PT Hutama Karya dengan biaya investasi mencapai sebesar Rp4,83 triliun.
Jalan tol ini akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas struktur seperti 13 boks underpass, sembilan boks pedestrian, tujuh main bridge, empat overpass, satu barrier gate, dan 2×2 jumlah lajur dengan kecepatan rencana mencapai 80 km/jam.
Sebagai informasi, ruas Tol Bangkinang – Koto Kampar sebelumnya telah dioperasikan secara fungsional untuk mendukung mobilitas masyarakat pada momen libur Natal dan tahun baru 2023/2024.
Tol Bangkinang – Koto Kampar merupakan bagian dari Jalan Tol Padang – Pekanbaru. Jalan Tol Padang – Pekanbaru terbagi dalam 6 seksi yakni :
- Seksi 1 Padang – Sicincin,
- Seksi 2 Sicincin – Bukittinggi,
- Seksi 3 Bukittinggi – Payakumbuh,
- Seksi 4 Payakumbuh – Pangkalan,
- Seksi 5 Pangkalan – Bangkinang,
- Seksi 6 Bangkinang – Pekanbaru.
Dengan konektivitas yang semakin mantap, koridor Pekanbaru – Padang diharapkan akan terus tumbuh berkembang dengan basis kegiatan industri perkebunan, pertambangan, dan turunannya, serta mendorong kegiatan pariwisata di kawasan pariwisata Candi Muara Takus dan Kelok Sembilan.