Mursyid Usung Digitalisasi Jadi Pilar Transformasi, Tingkatkan Produktivitas dan Efisiensi Kinerja Waskita
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi ini kabarnya telah melakukan transformasi digital dalam beberapa tahun belakangan.
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) Mursyid mengungkapkan bahwa digitalisasi yang dilakukan di tubuh perusahaan ini merupakan salah satu pilar transformasi bisnis Waskita Karya yang diyakini dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kinerja.
Bila melihat dari perjalanan transformasinya, Waskita telah mengawali transformasi digital pada tahun 2016 lalu yang dimana kala itu perseroan tengah mengalami pertumbuhan besar-besaran (supergrowth).
Hingga saat ini atau tahun 2023, Waskita telah meluncurkan sejumlah program dan aplikasi serta menerima beberapa penghargaan sebagai bukti apresiasi keberhasilan Waskita dalam menjalankan transformasi digital.
Waskita Karya dinilai telah berhasil mencanangkan digitalisasi pada proses bisnisnya yang terbagi dalam empat tahap yakni bidding (pemasaran), engineering (perekayasaan), procurement (pengadaan), dan construction (konstruksi).
Di proses bidding/marketing, Waskita memiliki winning war room dengan memanfaatkan aplikasi bernama Welcom yang memuat seluruh data tentang pasar, tender yang diikuti, dan status tender.
Melalui winning war room ini, tim marketing dapat berkolaborasi dengan divisi-divisi lain yang terkait proses tender untuk menyiapkan strateginya dalam memenangkan tender. Bahkan yang lebih menarik lagi dengan adanya winning war room ini, ada data yang dapat dievaluasi dan dipelajari ketika perusahaan tidak berhasil memenangkan tender.
Selanjutnya di proses engineering, Waskita Karya memiliki virtual desktop infrastructure (VDI). Dengan memanfaatkan VDI, perusahaan tidak perlu lagi menyediakan perangkat keras dengan spesifikasi tinggi dan harga mahal untuk aktivitas tim engineering.
Kemudian di proses procurement, Waskita Karya memiliki aplikasi e-procurement yang dinamai We-Proc. Aplikasi pengadaan ini mewadahi pembeli dan rekanan untuk melakukan pengadaan secara digital.
Dengan adanya aplikasi We-Proc, proses procurement kini bisa dilakukan secara tersentralisasi. Adapun manfaat yang diraih dari penggunaan aplikasi ini adalah skala dan harga relatif jauh lebih kompetitif dan compliance yang lebih baik dari sebelumnya.
Dan terakhir di proses construction (konstruksi), Waskita Karya memiliki teknologi Virtual Reality sebagai media koordinasi BIM. Dengan adanya teknologi VR ini, tim engineering dengan keterbatasan sumber daya tidak perlu lagi pergi ke lokasi proyek atau cukup menggunakan VR masalah pun dapat di atasi bersama..
Berkat implementasi transformasi digitalnya ini, Waskita Karya mendapatkan sejumlah penghargaan sebagai bukti keberhasilannya dalam menjalankan transformasi bisnis melalui digitalisasi.
Salah satu penghargaan yang diraih Waskita yaitu saat Mursyid menjabat sebagai Director of Human Capital Management, System Development & Legal yang dimana kala itu Waskita mendapatkan penghargaan sebagai Perusahaan Percontohan Penerapan Industri 4.0 oleh Kementerian Perindustrian.
Selain itu, Keberhasilan transformasi digital Waskita Karya juga dibuktikan dengan penghargaan yang diraihnya melalui ajang Digital Technology & Innovation (Digitech) Award 2023.
Dimana dalam ajang bergengsi tersebut, Waskita memborong empat penghargaan sekaligus untuk kategori The Best ICT Business Strategy, The Best Transformation & Digital Innovation, The Best Chief Information Technology Officer of The Year untuk Director of HCM PT Waskita Karya (Persero) TBK, Mursyid, dan The Best Ceo For Corporate Digital Transformation of The Year untuk Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) TBK, Destiawan Soewardjono.
Sebagai informasi, Mursyid pernah menjabat sebagai Director of Human Capital Management, System Development & Legal sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk menggantikan posisi Destiawan Soewardjono dalam RUPST 2022 yang digelar pada Kamis, 25 Mei 2023.
Seorang pria sukses kelahiran boyolali berusia 54 tahun ini berhasil meraih gelar sarjana Teknik Sipil di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1993 dan melanjutkan pendidikannya dengan gelar Magister Manajemen pada tahun 2010 lalu.
Di sepanjang perjalanan karirnya yang sangat gemilang, Mursyid pernah memegang banyak posisi di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sejak tahun 1994. Beberapa proyek prestisius telah dikerjakannya saat menjabat sebagai kepala proyek di WIKA.
Adapun posisi yang dipegangnya selama berkarir di PT Wijaya Karya yakni diantaranya adalah sebagai berikut :
– Manajer Proyek – Proyek Infrastruktur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Periode 1993 – 2013)
– Manajer Divisi Sipil Umum 2 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Tahun 2013)
– Manajemen Divisi Operasi 2 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Periode 2014 – 2015)
– General Manager, Departemen Sipil Umum 1 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Periode 2015 – 2017)
– Komisaris PT Wijaya Karya Industri Konstruksi (Periode 2016 – 2017)
– Direktur Human Capital & Pengembangan Usaha PT Wijaya Karya Beton Tbk (Periode 2017 -2018)
– Direktur Human Capital & Sistem Informasi PT Wijaya Karya Beton Tbk (Tahun 2018)
– Direktur Human Capital & Produksi PT Wijaya Karya Beton Tbk (Periode 2019 – 2020)
– Komisaris Utama PT Wijaya Karya Realty Tbk (Periode 2020 – 2022)
– Komisaris Utama PT Wijaya Karya Beton Tbk (Tahun 2022)
– Direktur Human Capital dan Pengembangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Periode 2020 – 2022).