Waskita Karya Percepat Pembangunan Bendungan Mbay di NTT, Progres Sudah Tembus 80%

PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus mempercepat pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Langkah percepatan ini dilakukan sesuai dengan arahan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang disampaikan saat meninjau langsung lokasi proyek pada hari ini tepatnya Kamis, 8 Mei 2025.
Dalam kunjungannya tersebut, Wapres Gibran menegaskan pentingnya percepatan dalam pembangunan Bendungan Mbay yang kini progres fisiknya telah mencapai 80,40 persen.
Percepatan ini merupakan bagian dari komitmen Waskita Karya untuk menyelesaikan proyek bendungan tersebut tepat waktu dan sesuai standar mutu agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat khususnya dalam mendukung pertanian produktif, penyediaan air bersih, dan pengurangan risiko banjir.
Bendungan ini dirancang memiliki kapasitas tampung sebesar 52,89 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 587,61 hektare.
Dengan kapasitas tampung yang dimilikinya, Bendungan ini dapat memberikan sejumlah manfaat seperti menyuplai air irigasi ke lahan pertanian seluas 6.240 hektare yang berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian di Kabupaten Nagekeo, khususnya Desa Rendubutowe.
Kemudian selain untuk irigasi, Bendungan ini juga berpotensi mendukung pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 117,5 megawatt, menyediakan air baku hingga 205 liter per detik dan mereduksi banjir di wilayah hilir seluas 3.200 hektare.
Direktur Bendungan dan Waduk Kementerian Pekerjaan Umum Adenan Rasyid menjelaskan bahwa pembangunan PSN Bendungan Mbay sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran yang menempatkan swasembada pangan, energi, dan ketahanan air sebagai fondasi utama dalam membangun kemandirian bangsa.
Tidak hanya menjadi penopang ketahanan air dan energi, tetapi bendungan ini juga dapat memberikan dampak ekonomi berkelanjutan kepada masyarakat sekitar. Apalagi dirancang sebagai destinasi wisata baru di Pulau Flores.
Oleh karena itu, Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diharapkan bisa dimaksimalkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur Indonesia sekaligus mendorong pengembangan sektor pariwisata lokal.
Sebagai informasi, Bendungan Mbay merupakan salah satu dari 77 Proyek Strategis Nasional yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Proyek senilai Rp1,47 triliun yang dimulai sejak September 2021 ini ditargetkan rampung pada tahun 2026.
Selain Bendungan Mbay, Waskita Karya juga menggarap lima bendungan lainnya yang termasuk dalam daftar 77 PSN yaitu Bendungan Jragung, Bendungan Bener, Bendungan Tiga Dihaji, Bendungan Karangnongko, dan Bendungan Cibeet.