TOP! HK Infrastruktur Bangun Hampir Separuh Dari 1.000 KM Tol Trans Sumatera, Dalam 9 Tahun
Pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia menunjukkan perkembangan yang semakin pesat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.
Bahkan, Pesatnya perkembangan infrastruktur jalan tol saat ini menjadikan Indonesia tercatat menduduki posisi pertama sebagai negara dengan jalan tol terpanjang di Asia Tenggara mengalahkan negeri jiran, Malaysia hingga Singapura sebagaimana informasi yang dikutip dari laman data.googstats.id.
Dari sekian banyaknya jalan tol yang telah terbangun dan tersebar di beberapa wilayah, Jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Pulau Sumatera yang membentang dari Lampung hingga Aceh sepanjang hampir 2.900 Km menjadi proyek jalan tol terpanjang di Indonesia saat ini dari sejak pertama kali dicanangkan pada era Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono).
Sebagaimana diketahui bahwasanya upaya pembangunan proyek jalan tol ini baru kian serius dilakukan pada masa transisi pemerintahan Presiden SBY dan Presiden Jokowi.
Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) No. 100 Tahun 2014 tentang “Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera” sebelum akhirnya direvisi oleh Presiden Joko Widodo melalui Perpres No. 117 Tahun 2015 tentang “Perubahan atas Peraturan Presiden No. 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera”.
Dalam revisian terbarunya tersebut, Pemerintah menugaskan BUMN PT Hutama Karya (Persero) untuk mengerjakan total 24 ruas tol di Sumatera.
Namun berdasarkan data yang dikutip dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) hingga Februari 2024, Jalan Tol Trans Sumatera tercatat baru beroperasi sepanjang 884,5 Km yang terdiri dari 15 ruas yakni :
- Bakauheni – Terbanggi Besar sepanjang 141 Km,
- Terbanggi Besar – Kayu Agung sepanjang 189 Km,
- Kayu Agung – Palembang – Betung sepanjang 42,5 Km,
- Belawan – Medan – Tanjung Morawa sepanjang 43 Km,
- Medan – Binjai sepanjang 17 Km,
- Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi sepanjang 62 Km,
- Palembang – Indralaya sepanjang 22 Km,
- Sigli – Banda Aceh Seksi 2 – 6 (Seulimeum – Baitussalam) sepanjang 49 Km,
- Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 Km,
- Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 31 Km,
- Binjai – Tj. Pura sepanjang 39 Km,
- Bengkulu – Taba Penanjung sepanjang 17 Km,
- Indralaya – Prabumulih sepanjang 65 Km,
- Tebing Tinggi – Indrapura sepanjang 20,4 Km,
- Indrapura – Lima Puluh sepanjang 15,60 Km
Selama 2 periode masa pemerintahan Presiden Jokowi, satu per satu ruas Tol Trans Sumatera rampung.
Pencapaian ini tentunya tak lepas dari dukungan salah satu perusahaan kontraktor yang terlibat cukup dominan dalam pembangunan ruas Jalan Tol Trans Sumatera.
Kontraktor tersebut adalah PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) yang merupakan anak perusahaan dari BUMN konstruksi terbesar di Indonesia PT Hutama Karya (Persero).
Berdasarkan informasi dari website resminya, PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) diketahui telah menggarap hampir separuh proyek konstruksi ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang terdiri dari 10 ruas tol dengan total panjang 423,07 Km sebagai berikut :
- Tol Lingkar Pekanbaru sepanjang 30,57 Km
- Tol Bangkinang-Pangkalan sepanjang 6,2 Km
- Tol Binjai-Pangkalan Brandan sepanjang 57 Km
- Tol Padang-Sicincin sepanjang 37 Km
- Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 Km
- Tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,5 Km
- Tol Taba Penanjung-Bengkulu sepanjang 17,6 Km
- Tol Medan-Binjai sepanjang 17 Km
- Tol Palembang-Indralaya sepanjang 22 Km
- Tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 Km
Selain proyek tol trans sumatera, HKI juga menggarap sejumlah ruas jalan tol non Trans Sumatera di antaranya yaitu :
- Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi II sepanjang 19 Km,
- Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 11,2 Km,
- Tol Cinere-Jagorawi sepanjang 5,5 Km.
- SMO Construction Services WUR EW.
- Penggantian/Duplikasi 29 Jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa
- Tol Japek Selatan II
Sebagai informasi, PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) merupakaan anak perusahaan dari PT Hutama Karya (Persero). HKI didirikan sejak tahun 2015 silam oleh Hutama Karya untuk mendukung penugasan Pemerintah dalam membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
HKI bergerak di bidang jasa konstruksi, khususnya untuk pembangunan jalan dan jembatan. Saat ini HKI memiliki 3 anak usaha yakni PT Petronesia Benimel, PT Bhirawa Steel, dan PT Semen Indogreen Sentosa.
Dalam 9 tahun berkarya, HKI telah menerapkan sejumlah inovasi dalam pembangunan infrastruktur seperti yang dilakukannya pada proyek Jalan Tol Indralaya – Prabumulih antara lain penggunaan geofoam pada oprit jembatan untuk menggantikan material timbunan di belakang oprit yang berat.
Lalu ada penggunaan PVD (Prefabricated Vertical Drain) di beberapa lokasi yang bertanah lunak sebagai penyalur air secara vertikal atau dari bawah ke atas.
Kemudian Penggunaan Preloading sebagai bentuk penanganan tanah lunak dengan cara memberikan beban berupa timbunan surcharge yang berfungsi sebagai pengganti beban perkerasan dan lalu lintas selama proses konsolidasi.
Dan terakhir penggunaan teknologi BIM (Building Information Modeling) untuk membuat proses konstruksi menjadi lebih efektif di lapangan.