Teken Kontrak EPC, PLN Batam Siap Bangun PLTGU 120 MW Senilai Rp3,35 Triliun
PT PLN Batam masih terus berupaya memperkuat infrastruktur kelistrikan di Kepulauan Riau.
Kabar terbaru diinformasikan bahwa PT PLN Batam tengah membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Batam#1 berkapasitas 120 Megawatt (MW) dengan nilai investasi proyek mencapai Rp 3,35 triliun.
Proyek ini menjadi langkah strategis dalam memastikan ketahanan energi berkelanjutan di wilayah dengan pertumbuhan industri paling dinamis di Indonesia.
Kemudian proyek ini juga sekaligus menandai babak baru dalam perjalanan PLN Batam untuk menjadikan wilayah tersebut pusat energi dan industri berdaya saing tinggi di Indonesia bagian barat.
Dalam proyek ini, PLN Batam bekerja sama dengan Konsorsium PT PP (Persero) Tbk, PT Atamora Teknik Makmur, dan PT Sinergi Pratama Sukses (SPS).
Kerja sama tersebut ditandai secara simbolis melalui penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) yang dilaksanakan oleh Direktur Utama PLN Batam, Kwin Fo di Jakarta pada 17 oktober 2025.
Direktur Utama PLN Batam Kwin Fo mengungkapkan bahwa pembangunan PLTGU Batam#1 bukan sekadar proyek infrastruktur energi, melainkan bagian dari visi besar perusahaan untuk memperkuat fondasi ketahanan energi di kawasan strategis Batam–Bintan–Karimun (BBK).
Ia menjelaskan proyek ini akan menambah kapasitas kelistrikan Batam sebesar 120 MW, sekaligus memperkuat daya saing kawasan industri BBK yang menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya, Batam berpotensi menjadi model kota energi berdaya saing tinggi di luar Jawa, sehingga penguatan infrastruktur kelistrikan menjadi langkah krusial.
Kwin menegaskan bahwa PLN Batam berkomitmen menjadikan PLTGU Batam#1 sebagai proyek strategis yang tidak hanya mendukung kebutuhan industri, tetapi juga memperkuat ekosistem investasi di wilayah tersebut.
Ia menilai kolaborasi dengan mitra nasional berpengalaman menjadi bukti sinergi antara BUMN dan sektor swasta dalam mendorong kemandirian energi nasional.
Proyek PLTGU Batam#1 dilaksanakan melalui skema Joint Operation (JO) antara tiga perusahaan nasional yang memiliki rekam jejak panjang di sektor konstruksi dan ketenagalistrikan.
Konsorsium tersebut terdiri dari PT PP (Persero) Tbk, PT Atamora Teknik Makmur, dan PT Sinergi Pratama Sukses yang akan berbagi peran dalam seluruh tahap pembangunan, mulai dari rekayasa, pengadaan, hingga konstruksi.
Project Sponsor Konsorsium PP–Atamora–SPS, Doliano M. Siregar, menilai proyek ini menjadi wujud nyata kolaborasi industri nasional. Ia menyebut bahwa kerja sama dengan PLN Batam bukan sekadar pembangunan fisik pembangkit, tetapi juga bentuk penguatan profesionalisme dan kepercayaan antar pelaku industri.
Doliano menyampaikan terimakasih atas kepercayaan PLN Batam dan seluruh tim pengadaan yang telah menjalankan proses tender secara transparan dan adil. Hal ini menunjukkan komitmen PLN Batam dalam menciptakan ekosistem industri energi yang sehat dan akuntabel.
PLTGU Batam#1 ditargetkan menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Batam dalam jangka panjang.
Dengan waktu penyelesaian konstruksi sekitar tiga tahun, proyek ini akan mendukung penguatan pasokan energi di berbagai sektor strategis seperti manufaktur, logistik, dan pusat data (data center) tiga sektor yang menjadi motor ekonomi Batam.
Selain menambah kapasitas daya, pembangkit ini juga diharapkan meningkatkan efisiensi sistem kelistrikan melalui pemanfaatan teknologi gas dan uap yang lebih ramah lingkungan serta hemat energi.
Dengan investasi senilai Rp3,35 triliun, PLTGU Batam#1 disebut tidak hanya memperkuat posisi Batam sebagai kawasan industri unggulan, tetapi juga menjadi simbol transformasi menuju kemandirian energi nasional yang berkelanjutan.














