Sukseskan Pelaksanaan HUT RI Ke – 79, Ini Sederet Infrastruktur Yang Disiapkan Brantas Abipraya di IKN
PT Brantas Abipraya (Persero) terus berupaya mempercepat pembangunan berbagai sarana dan prasarana di Ibu Kota Nusantara (IKN) agar siap digunakan sebelum Upacara HUT ke-79 RI yang akan segera dilangsungkan pada 17 Agustus 2024.
Sebagai wujud peran aktif Brantas Abipraya dalam pembangunan IKN khususnya pada infrastruktur air, Salah satu fokus utama Brantas Abipraya adalah memastikan kesiapan infrastruktur mendasar seperti pasokan air bersih di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang disebut menjadi salah satu isu besar di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).
Salah satu cara untuk menunjang kebutuhan air bersih di IKN tersebut yaitu dengan menghadirkan Bendungan Sepaku Semoi, IPA Sepaku dan Embung KIPP.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman website resminya, dijelaskan bahwa Brantas Abipraya telah menuntaskan Bendungan Sepaku Semoi, IPA Sepaku dan Embung KIPP.
Bahkan, Bendungan Sepaku Semoi yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ini sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 4 Juni 2024.
Bendungan Sepaku Semoi digunakan sebagai sumber air baku utama untuk mendukung kebutuhan air bersih bagi warga dan infrastruktur IKN.
Dengan volume tampungan 16 juta meter kubik yang dimilikinya, Bendungan ini diproyeksikan mampu menyuplai air baku sebanyak 2.000 liter per detik untuk IKN dan 500 liter per detik untuk Balikpapan.
Selain sebagai penyedia air baku, Bendungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk menyimpan air selama musim hujan dan akan digunakan sebagai pasokan air di musim kemarau demi memastikan pasokan air yang stabil sepanjang tahun.
Selain membangun Bendungan Sepaku Semoi, Brantas Abipraya juga melakukan pembangunan 14 Embung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) untuk memenuhi kebutuhan air bersih di IKN.
Pembangunan embung ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi luapan air hujan di kawasan Ibu kota Nusantara.
Embung KIPP ini tak hanya menjadi infrastruktur konservasi air yang nantinya dapat memperindah KIPP, tetapi juga akan berfungsi menyediakan air baku untuk keperluan non air minum, menurunkan suhu di sekitar KIPP dan dapat menjadi ruang rekreasi publik.
Tak hanya membangun Bendungan Sepaku Semoi dan Embung, seperti dijelaskan sebelumnya bahwa Brantas Abipraya dalam memenuhi kebutuhan air bersih di IKN juga membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sepaku.
Dengan berkontribusi bersama BUMN Konstruksi lain, IPA Sepaku ini nantinya akan menjadi sumber air minum utama bagi seluruh penduduk di IKN.
Sumber air IKN dengan debit pengaliran tahap awal 150 liter/detik dan kualitas berstandar Internasional ini dibangun untuk mengalirkan air bersih dengan kapasitas 300 liter per detik yang diambil dari Intake Sungai Sepaku.
Pembangunan IPA Sepaku merupakan salah satu komitmen Brantas Abipaya dalam upaya meningkatkan infrastruktur dan kualitas hidup masyarakat, khususnya sumber air bersih di IKN.
Semakin serius menunjukkan peran aktifnya dalam membangun infrastruktur air di IKN, PT Brantas Abipraya (Persero) juga dikabarkan telah membangun jaringan perpipaan transmisi air minum Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku.
Jaringan Perpipaan Transmisi Air Minum SPAM Sepaku berfungsi mengalirkan air minum dari lokasi IPA menuju reservoir induk kapasitas 2×6.000 m3 dengan menggunakan pipa baja diameter 1.000 mm sepanjang 15,9 km.
Tak hanya infrastruktur air, Brantas Abipraya di IKN juga membangun infrastruktur jalan seperti Jalan Bebas Hambatan Seksi 6B, Tol Seksi 3A Karangjoang-KTT Kariangau, serta Jalan Akses Kerja Sub BWP 1B 1C.
Kemudian Brantas Abipraya juga mengerjakan proyek infrastruktur lainnya di IKN yakni Penataan Sumbu Kebangsaan yang dibangun dengan konsep Future Smart Forest City of Indonesia di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST), Hunian Vertikal ASN dan Hunian Modular TNI yang baru saja mengantongi dua penghargaan MURI untuk pelaksanaan topping off tercepat yaitu 16 jam 3 menit 40 detik dan pembangunan tercepat dengan waktu 180 jam 3 menit 17 detik.
Direktur Operasi I Brantas Abipraya, Muhammad Toha Fauzi menyebut pihaknya berkomitmen akan terus mempercepat pembangunan infrastruktur IKN.