PTPP Catat Progres Signifikan Proyek Bendungan Cibeet Paket II Lampaui Target Awal
Proyek pembangunan Bendungan Cibeet Paket II di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), menunjukkan progres yang siginifikan.
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan progres pembangunan telah mencapai 12,62 persen atau melampaui target yang direncanakan sebesar 4,50 persen hingga Juli 2025.
Proyek dengan nilai investasi sebesar Rp1,81 triliun ini dikerjakan melalui skema kerja sama operasi antara PTPP dengan MARFRI dan DMT dengan tujuan untuk memperkuat ketahanan air, pangan, serta energi di kawasan strategis Jawa Barat.
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo menjelaskan bahwa pembangunan Bendungan Cibeet bukan sekadar proyek infrastruktur semata.
Menurutnya, proyek ini juga merupakan bentuk nyata kontribusi PTPP dalam memperkuat fondasi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Hal ini terlihat dari teknologi dan inovasi yang diterapkan mencerminkan komitmen PTPP dalam menghasilkan proyek infrastruktur berkualitas tinggi dan berdampak luas bagi masyarakat.
Joko menjelaskan Bendungan Cibeet dirancang sebagai bendungan tipe Gravity Dam yang menggunakan material Roller Compacted Concrete (RCC).
Hal ini menjadikannya sebagai bendungan RCC ketiga di Indonesia, dan yang pertama kali diinisiasi langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Teknologi RCC sendiri memungkinkan proses konstruksi berjalan lebih cepat dan efisien dari sisi penggunaan material dengan menerapkan metode pengecoran beton tanpa slump yang menggunakan campuran fly ash dan semen rendah, serta dipadatkan menggunakan vibro roller.
Sebagai wujud inovasi dan akurasi perencanaan, proyek ini juga memanfaatkan teknologi pemetaan topografi berbasis Drone LiDAR, serta optimalisasi aplikasi RCC untuk mempercepat pekerjaan konstruksi sekaligus mengefisienkan struktur bangunan.
Bendungan ini direncanakan rampung dalam waktu 1.860 hari kalender mulai dari 4 September 2023 hingga 6 Oktober 2028 mendatang.
Setelah rampung nantinya, bendungan ini diharapkan dapat mendukung sistem irigasi untuk lahan seluas 8.837 hektare sekaligus meningkatkan indeks pertanaman dari 100 persen menjadi 300 persen.
Selain itu, bendungan ini juga dapat menyuplai air baku sebesar 3.770 liter per detik ke wilayah Kabupaten Bogor, Karawang, Bekasi, hingga kawasan industri di sekitarnya serta mereduksi potensi banjir di hilir Sungai Citarum, dengan estimasi penurunan debit banjir hingga 66 persen.
Kemudian dari sisi energi, bendungan ini direncanakan mampu menghasilkan listrik dari dua sumber energi terbarukan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,25 MW serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 110 MW yang memanfaatkan area genangan bendungan.
Dengan demikian, keberadaan bendungan ini sejalan dengan arah pembangunan nasional yang tertuang dalam proyek Asta Cita Pemerintah, terutama dalam aspek ketahanan pangan dan energi.
Melalui pembangunan Bendungan Cibeet, PTPP menegaskan posisinya sebagai pelaku utama dalam pembangunan infrastruktur strategis yang tidak hanya berorientasi pada kualitas teknis, namun juga memberikan dampak nyata terhadap ketahanan nasional dan kesejahteraan masyarakat.














