Proyek Pembangunan Flyover Nurtanio Kota Bandung Telah Resmi Dimulai
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta – Jawa Barat secara resmi telah memulai pembangunan fisik jembatan jalan layang atau Flyover Nurtanio di ruas jalan nasional Abdurahman Saleh, Kota Bandung, Jawa Barat.
Hal ini disampaikan oleh BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat Kementerian PUPR melalui unggahan pada akun media sosial instagram resminya yang tayang pada Minggu, 21 Januari 2024.
Dimana dalam unggahannya tersebut, Fly Over Nurtanio ini akan dibangun sepanjang 550 meter yang membentang dari Jalan Nurtanio hingga Jalan Abdurahman Saleh di Kota Bandung dan melintasi perlintasan kereta api yang berada di ruas jalan tersebut.
Adapun pembangunan jalan layang ini ditargetkan dapat diselesaikan dalam kurun waktu 10 bulan atau rampung pada November 2024.
Mengutip informasi dari laman website resmi Humas Kota Bandung, proyek pembangunan Flyover Nurtanio merupakan salah satu program pemerintah pusat yang dilaksanakan di Kota Bandung dengan tujuan untuk mendukung operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau kini biasa disebut Kereta Whoosh.
Selain mendukung operasional Kereta Whoosh, Jembatan ini juga dibangun untuk meningkatkan keselamatan para pengguna jalan, memperlancar arus transportasi, dan menjadi salah satu solusi kemacetan di area jalan Nurtanio hingga jalan Abdurahman Saleh Kota Bandung.
Apalagi dengan beroperasinya KA feeder Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung, pembangunan jembatan ini juga diharapkan dapat mengatasi potensi tundaan di perlintasan kereta api yang diperkirakan akan semakin tinggi frekuensinya.
Mengutip informasi dari laman LPSE Kementerian PUPR, Pekerjaan Konstruksi Proyek Pembangunan Fly Over Nurtanio di Kota Bandung ini telah dilakukan proses tender oleh Kementerian PUPR.
Dimana dalam proses tender tersebut, Kementerian PUPR menetapkan PT. Pandji Bangun Persada sebagai pemenang tender dengan nilai kontrak sebesar Rp59,99 miliar.
Pembangunan Fly Over Nurtanio ini dikerjakan dengan menggunakan dana yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2023.
Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan dalam pembangunan jalan layang sepanjang 0,55 kilometer tersebut di antaranya yaitu pekerjaan :
- Material Ringan Motar Busa UCS 800 Kpa (UCS = Unconfined Compression Strength Test/Uji Kuat Tekan Bebas, adalah nilai tegangan aksial pada kekuatan maksimum yang dapat ditopang oleh suatu benda sebelum mengalami kerusakan yang disebabkan oleh gaya tekan).
- Baja Tulangan Sirip BjTS 420 A.
- Laston Lapis Fondasi (AC – Base).
- Beton Struktur fc’ 30 Mpa.
- Beton Mortar Paracetak (Ornamen GRC).
- Perkerasan Beton Semen.
- Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe 1 Bentang 40 Meter.
- Tiang Bor Beton, Diameter 800 mm.
- Laston Lapis Aus (AC – WC).
- Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe 1 Bentang 25 Meter.
- Gorong – gorong Kotak Beton Bertulang ukuran dalam 100 x 100 cm.
- Laston Lapis Antara (AC – BC).
- Lapis Fondasi Agregat Kelas A.
- Saluran berbentuk U Tipe DS 3a (dengan tutup).
Sebagai informasi, Mortar Busa merupakan optimalisasi penggunaan busa (foam) dengan mortar (pasir, semen dan air) berkekuatan tinggi sehingga ideal menjadi dasar atau pondasi perkerasan jalan pada tanah lunak yang dikembangkan oleh Pusat Jalan dan Jembatan (Pusjatan) sebagaimana informasi yang dikutip dari laman Kementerian PUPR
Mortar busa memiliki berat yang ringan di mana massa jenis maksimum 0,8 ton/m3 untuk lapis base dengan UCS minimum 2.000 kilogram/cm2, serta massa jenis maksimum 0,6 ton/m3 untuk lapis sub-base dengan UCS minimum 800 kilogram/cm2 seperti mortar beton, mortar busa juga memiliki sifat memadat sendiri.