Progres Seksi 1 Baru 9,25%, Tol Semarang – Demak Ditargetkan Selesai Februari 2027
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menargetkan pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak di Semarang, Jawa Timur dapat rampung secara keseluruhan pada Februari 2027 mendatang.
Pembangunan jalan tol sepanjang 26,84 km tersebut terpantau masih terus berlangsung dan tengah difokuskan pada pengerjaan Seksi 1 Semarang – Sayung yang progres fisiknya secara keseluruhan saat ini telah mencapai 9,25%.
Sebagaimana diketahui bahwasanya Jalan Tol Semarang – Demak terdiri dari dua seksi yakni Seksi 1 Semarang-Sayung sepanjang 10,64 km dan Seksi 2 Sayung – Demak sepanjang 16,31 km.
Dari kedua seksi tersebut, Seksi 1 Semarang-Sayung yang saat ini masih dalam tahap konstruksi merupakan porsi pemerintah.
Sedangkan Seksi 2 Sayung – Demak yang telah beroperasi sejak 25 Pebruari 2023 lalu ini merupakan porsi swasta yang dibangun oleh BUJT PT. PP Semarang Demak (PPSD) melalui skema SBO-T (Supported, Build, Operate, and Transfer).
Untuk porsi pemerintah, Pembangunan Seksi 1 Semarang-Sayung terbagi dalam 3 paket pekerjaan di antaranya adalah sebagai berikut :
- Paket 1A dikerjakan oleh Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) sebagai kontraktor pelaksana,
- Paket 1B dikerjakan oleh Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA) dan China Road and Bridge Corporation (CRBC).
- Paket 1C dikerjakan oleh Adhi Karya dan Sinohydro.
Guna mempercepat rampungnya Tol Semarang – Demak, sebagian dana pembangunan proyek ini bersumber dari Pinjaman Luar Negeri.
Sebagai informasi, Jalan Tol Semarang-Demak merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang rencananya akan menjadi ruas komplementer dari Jalan Nasional Pantura Jawa yang menghubungkan Semarang, Demak, Gresik hingga Surabaya.
Penyelesaian Ruas Tol Semarang-Demak ini sudah sangat dinantikan masyarakat karena peran vitalnya yang akan berfungsi sebagai jalur logistik di Utara Jawa.
Keberadaan Ruas Tol Semarang – Demak dinilai tak hanya akan menambah kapasitas jalan, tetapi juga diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas di Jalan Pantura Jawa yang sudah sangat padat dan seringkali mengalami terjadinya kemacetan serta menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi khususnya di wilayah Demak.
Selain disebut mampu mengurai kemacetan lalu lintas, Pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut ini juga diharapkan dapat mengurai permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe-Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan pada akhir tahun 2024.