Permudah Akses Logistik ke IKN, PUPR Bangun Jembatan Duplikasi Pulau Balang Senilai Rp471 Miliar
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menambah konektivitas baru di Kalimantan Timur yang nantinya akan menjadi salah satu akses menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Konektivitas baru tersebut adalah jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang yang berada sekitar 500 meter dari jembatan bentang panjang Pulau Balang yang telah selesai pada 2021 lalu.
Pembangunan jembatan duplikasi ini dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Direktorat Jenderal Bina Marga.
Mulai dibangun sejak Januari 2023, konstruksi jembatan ini dikerjakan oleh PT Adhi Karya-Duta-Jakon (KSO) selaku kontraktor pelaksana dengan nilai kontrak mencapai Rp 471 Miliar.
Jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang ini dibangun sepanjang 511 meter dengan tipe rangka baja yang terdiri dari 4 pilar di zona laut dan 4 pilar di zona darat.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga melaporkan bahwa progres fisik pekerjaan dari pembangunan jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang saat ini sudah mencapai 11,6 persen dengan serapan keuangan sebesar 25,5 persen.
Kehadiran jembatan duplikasi ini dinilai penting untuk melengkapi Jembatan Pulau Balang bentang pendek sekaligus menghubungkan Jembatan Pulau Balang yang sudah selesai pembangunannya.
Pasalnya, Danis menyebut bahwa jembatan duplikasi ini akan menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara serta menjadi jalur utama angkutan logistik menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara
Kepala BBPJN Kalimantan Timur Reiza Setiawan menjelaskan bahwa duplikasi jembatan bentang pendek Pulau Balang juga akan tersambung dengan jalan tol akses IKN Segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 km yang ditargetkan rampung pada tahun 2024 mendatang.
Reiza menyebut pihaknya berharap akses jembatan duplikasi ini dapat meningkatkan konektivitas Jalan Lintas Selatan Kalimantan yang menjadi jalur utama angkutan logistik di Pulau Kalimantan.