Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Lampaui Target, Realisasi Investasi Capai Rp12 Triliun

HeadlineNews
Dok. Instagram MRT Jakarta

Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 2A menunjukkan capaian positif dengan progres yang melampaui target rata-rata yang telah ditetapkan.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda), Weni Maulina, menyampaikan bahwa hingga 25 Juni 2025, rata-rata progres pembangunan secara keseluruhan telah mencapai 49,99% atau melampaui target sebesar 48,54% dengan rincian sebagai berikut :

  • Paket pekerjaan CP201 (Bundaran HI–Harmoni), yang mencakup pembangunan Stasiun Thamrin dan Monas menyentuh progres 88,41% dan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2027.         
  • Paket pekerjaan CP202 (Harmoni–Mangga Besar) yang mencakup pembangunan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar telah mencapai progres 53,84% dengan target rampung dan beroperasi pada Akhir tahun 2029
  • Paket pekerjaan CP203 (Mangga Besar–Kota) yang mencakup pembangunan Stasiun Glodok dan Kota telah mencatat kemajuan progres sebesar 74,79% dengan target rampung dan beroperasi pada akhir tahun 2029.
  • Paket pekerjaan CP205 yang mencakup pembangunan sistem perkeretaapian dan rel (railway systems and track work) dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota telah mencapai progres 17,32%.
  • Paket pekerjaan CP206 yang mencakup pengadaan rangkaian kereta saat ini sedang memasuki proses pengadaan ulang akibat kegagalan tender sebelumnya.
  • Paket pekerjaan CP207 yang mencakup pembangunan sistem pembayaran tiket otomatis (automatic fare collection) saat ini sedang dalam proses tender sejak akhir tahun 2024.

Dengan terus bergulirnya pembangunan MRT Jakarta Fase 2A, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT MRT Jakarta berharap dapat menghadirkan sistem transportasi modern yang mampu mengurangi kemacetan, menurunkan emisi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat urban secara berkelanjutan.

Sebagai informasi, Proyek ambisius ini dirancang untuk memperluas jaringan MRT dari Stasiun Bundaran HI menuju Kota melalui tujuh stasiun bawah tanah yakni Stasiun Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Pencapaian ini menegaskan komitmen MRT Jakarta dalam mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi massal yang berkelanjutan dan terintegrasi.

Adapun nilai investasi yang telah direalisasikan untuk proyek MRT Fase 2A telah mencapai sekitar Rp 12 triliun. Angka tersebut mencerminkan komitmen serius dalam mempercepat pembangunan proyek strategis ini.

Weni menyebut MRT Jakarta berkomitmen akan terus berupaya mempercepat seluruh tahapan pembangunan Fase 2A ini agar seluruh jalur dapat beroperasi sesuai target waktu hingga tahun 2029 mendatang.

Pasalnya, Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan bagian dari visi besar untuk membentuk masa depan mobilitas perkotaan yang lebih ramah lingkungan, dan efisien.

Sistem transportasi massal berbasis rel ini akan menjadi tulang punggung perjalanan warga yang mendambakan kenyamanan dan ketepatan waktu dalam beraktivitas di tengah hiruk-pikuk kota metropolitan.

Back to top button