Pembangunan Bendungan Cabean Dipercepat, Siap Buka Harapan Baru Bagi Tanah Blora yang Rawan Kekeringan

HeadlineNews

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah mempercepat pembangunan Bendungan Cabean yang berlokasi di Desa Karanganyar dan Desa Todanan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.

Proyek strategis nasional infrastruktur sumber daya air ini dibangun di wilayah yang kerap dilanda kekeringan, dengan harapan dapat menjadi solusi keberlanjutan penyediaan air bagi masyarakat, terutama saat musim kemarau panjang.

Bendungan yang membendung aliran Sungai Galuk tersebut memiliki volume tampungan efektif 2,58 juta meter kubik.

Kapasitas ini tidak hanya difungsikan untuk irigasi, tetapi juga untuk penyediaan air baku, pengendalian banjir, serta mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 10 Megawatt.

Menteri PUPR Dody Hanggodo menegaskan bahwa fokus utama pembangunan bendungan adalah pengelolaan air untuk mendukung ketahanan pangan.

Dody menyampaikan bahwa keberadaan Bendungan Cabean diharapkan mampu menjaga ketersediaan air sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan saat kemarau serta mampu mengurangi risiko banjir ketika musim penghujan tiba.

Adapun sumber air dari bendungan ini akan mengalir ke Daerah Irigasi Karanganyar seluas 80 hektare. Dengan sistem jaringan irigasi teknis, produktivitas pertanian diproyeksikan meningkat signifikan.

Indeks Pertanaman (IP) yang semula 175% ditargetkan naik menjadi 275%. Hal ini berarti petani dapat menanam tiga kali dalam setahun dengan pola padi–padi–palawija, sehingga frekuensi panen menjadi lebih sering dan hasil lebih optimal.

Selain untuk sektor pertanian, Bendungan Cabean juga disiapkan memenuhi kebutuhan air baku sebesar 127 liter per detik. Rinciannya, 100 liter per detik dialokasikan untuk Kabupaten Pati dan 27 liter per detik untuk Kabupaten Blora.

Suplai ini diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan domestik sekitar 154 ribu jiwa, atau setara 59,14% kebutuhan air bersih di tiga kecamatan: Todanan (Blora), Winong, dan Pucakwangi (Pati).

Spesifikasi Bendungan beserta Manfaatnya

Dari sisi konstruksi, bendungan ini dirancang dengan tipe Urugan Zonal Random Tanah dengan Inti Tegak, memiliki tinggi 24 meter, panjang puncak 318 meter, dan lebar puncak 7 meter.

Keberadaan bendungan ini diproyeksikan menjadi pengendali banjir di wilayah hilir, terutama di Kecamatan Todanan seluas 5,32 hektare. Tak hanya itu, kawasan sekitar bendungan pun berpotensi berkembang sebagai destinasi wisata baru di Blora, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Adapun untuk proses pembangunannya sendiri, Bendungan Cabean telah dimulai pembangunannya sejak 20 Desember 2023 oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di bawah Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, dengan pelaksana konstruksi PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Marfrijaya Abadi (KSO).

Proyek tersebut dilaporkan telah mencapai progres fisik 14,6% hingga 29 Juli 2025 dan ditargetkan rampung pada 31 Desember 2026 mendatang.

Jika selesai sesuai jadwal, Bendungan Cabean diyakini akan menjadi solusi nyata bagi Blora yang selama ini identik dengan krisis air.

Dengan adanya suplai air yang berkelanjutan, petani dapat meningkatkan produktivitas, masyarakat memperoleh akses air bersih yang lebih terjamin, dan wilayah hilir terlindungi dari ancaman banjir.

Back to top button