Paralympic Training Center di Karanganyar Telah Rampung dan Siap Dukung Atlet Difabel Berprestasi

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah merampungkan pembangunan Paralympic Training Center di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Paralympic Training Center berlokasi strategis di kaki Gunung Lawu yang jaraknya tidak jauh dari kawasan Bumi Perkemahan Cakra Pahlawasri di Desa Delingan, Karanganyar.
Pembangunan fasilitas ini merupakan salah satu bentuk dukungan nyata Pemerintah terhadap kemajuan prestasi atlet difabel di Indonesia.
Dimana dukungan ini membuktikan hadirnya Pemerintah dalam menciptakan ekosistem olahraga yang inklusif, profesional, dan mendunia bagi para penyandang disabilitas.
Menteri PU Dody Hanggodo berharap pusat pelatihan ini dapat menjadi wadah pembinaan yang berkualitas bagi para atlet paralimpiade nasional.
Dengan adanya fasilitas ini, Indonesia memiliki potensi besar dalam mencetak atlet paralimpiade berbakat.
Pasalnya, keberadaan fasilitas ini membuat para atlet paralimpiade bisa berlatih lebih optimal dan terarah untuk meningkatkan performanya di kancah internasional.
Pembangunan Paralympic Training Center dilaksanakan oleh PT. Nindya Karya (Persero) sejak Desember 2023 dengan biaya APBN mencapai senilai Rp421, 9 miliar.
Pusat pelatihan olahraga ini dibangun di atas lahan seluas 80.262 m2 dengan total luas bangunan 34.346 m2.
Luas bangunan tersebut mencakup Gedung Gor 1 seluas 17.482 m2 dan Gedung asrama seluas 16.864 m2 yang terdiri dari 2 tower rumah susun setinggi 4 lantai dengan kapasitas 188 kamar yang mampu menampung sebanyak 392 atlet.

Adapun fasilitas di dalamnya, Paralympic Training Center menyediakan fasilitas olahraga lengkap dan berstandar internasional di antaranya seperti kolam renang utama, kolam pemanasan, kolam recovery, arena boccia, arena menembak, arena tenis meja dan wheel chair tenis meja, arena badminton, arena angkat besi, arena blind judo, ruang multifungsi, lapangan sepak bola, lintasan atletik 400 meter, lintasan lompat jauh, lintasan lompat tinggi, dan lintasan tolak peluru.


Direktur Jenderal Prasarana Strategis Maulidya Indah Junica menyampaikan bahwa semua fasilitas olahraga di Paralympic Training Center ini sudah berstandar internasional dan siap digunakan untuk pembinaan atlet nasional maupun pelatihan bersama atlet dari negara lain (joint training).
Setelah rampung, Maulidya menyebut Kementerian PU merencanakan pembangunan tahap 2 untuk menambah 1 gedung gor dan 1 gedung asrama lagi agar dapat menampung lebih banyak atlet dan fasilitas cabang olahraga lainnya.