Investor Berminat Jajaki 9 Proyek KPBU Hunian ASN di IKN Senilai Rp55 Triliun
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan pihaknya saat ini tengah memproses setidaknya 9 proyek di IKN yang akan dilaksanakan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan total nilai investasi mencapai Rp55 triliun.
Sebanyak 9 proyek KPBU senilai Rp55 triliun tersebut datang dari proyek pembangunan hunian Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI/Polri (261 menara dan 159 unit rumah tapak).
Seperti diketahui, Direktur Pembiayaan Otorita IKN Muhammad Naufal Aminudin melaporkan bahwa saat ini sudah terdapat sejumlah investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang telah menyatakan komitmennya untuk mendukung pembangunan hunian ASN di IKN.
Dimana khusus untuk proyek rusun ASN ini, terdapat sembilan investor yang berpartisipasi dalam skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yakni :
- PT Summarecon Agung Tbk dengan jumlah sebanyak 6 menara (252 unit rusun),
- Konsorsium Nusantara dengan jumlah sebanyak 60 menara (2.160 unit rusun) dan 95 menara,
- PT Perintis Triniti Properti Tbk dengan jumlah sebanyak 8 menara (208 unit rusun),
- PT Nindya Karya dengan jumlah sebanyak 8 menara (266 unit rusun),
- PT Intiland Development Tbk dengan jumlah sebanyak 41 menara (2.555 unit rusun) dan 109 unit rumah tapak,
- Maxin Global BHD dengan jumlah sebanyak 10 menara (644 unit rusun),
- IJM Corporation dengan jumlah sebanyak 20 menara (1.078 unit rusun),
- PT Rockfields Properti Indonesia dengan jumlah sebanyak 3 menara dan 30 unit rumah tapak,
- PT Ciputra Development Tbk dengan jumlah sebanyak 10 menara (720 unit rusun) dan 20 unit rumah tapak.
Naufal menekankan bahwa tren positif iklim investasi di IKN akan terus berlanjut seiring dengan besarnya minat pasar saat ini. Tercatat hingga pekan pertama di awal Desember 2023, OIKN dilaporkan telah menerima 323 surat minat investasi (leteter of intent).
Angka tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan jumlah surat pernyataan minat investasi yang tercatat hingga akhir November 2023 yakni sebanyak 304 surat minat investasi.
Jika melihat berdasarkan sektornya, minat investasi di sektor barang dan jasa paling mendominasi dengan jumlah mencapai 64 LoI. Kemudian disusul sektor energi sebanyak 53 LoI, dan sektor properti sebanyak 38 LoI.