Gunakan Terowongan Multi Utilitas (MUT), IKN Akan Jadi Kota Modern Tanpa Kabel Bergelantungan
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menargetkan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah dapat beroperasi pada Agustus 2024 mendatang.
Pada tahap awal, pembangunan jaringan telekomunikasi tersebut saat ini tengah difokuskan di KIPP 1A IKN dengan luas wilayah kurang lebih sekitar 2.900 hektar.
Adapun pembangunan Infrastruktur jaringan telekomunikasi ini akan menerapkan konsep berbeda dengan kota lainnya. Dimana jaringan kelistrikan dan telekomunikasi di IKN disebut akan dirancang membentang di bawah tanah.
Untuk itu, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah membangun terowongan multi utilitas atau Multi Utility Tunnel (MUT) di bawah tanah Ibu Kota Nusantara (IKN).
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN (OIKN) Silvia Halim menjelaskan bahwa terowongan multi utilitas yang dibangun ini akan menampung kabel listrik, jaringan telekomunikasi, air, hingga gas.
Hal senada juga disampaikan oleh Deputi Transformasi Hijau dan Transformasi Digital OIKN M Ali Berawi.
M Ali Berawi menjelaskan bahwa MUT merupakan sebuah terowongan yang dibangun di bawah permukaan tanah dan jalanan kota ataupun di atas permukaan tanah untuk menampung semua kabel listrik, pipa-pipa atau jaringan optik.
Sehingga seluruh jaringan utilitas di IKN seperti kabel dan jaringan nantinya tidak ada lagi yang bergelantungan, berseliweran atau berserakan di atas tanah.
Selain bebas kabel bergelantungan, keberadaan terowongan ini juga membantu para teknisi ketika ada jaringan dan perangkat yang perlu diperbaiki atau diganti.
Pasalnya, para teknisi hanya perlu masuk ke dalam MUT untuk melakukan perbaikan. Dengan demikian, pekerjaan galian yang kerap terjadi seperti di jalanan Jakarta selama ini tidak terjadi di IKN.
Selain jalanan terlihat lebih rapi dan tidak terganggu pekerjaan galian atau tidak ada kabel-kabel kusut yang bergelayutan, penerapan MUT juga memiliki beberapa keuntungan lainnya.
Salah satunya yaitu adanya sensor di jalur MUT yang akan memberikan informasi ke ruang pengendali saat terjadi kerusakan.
Hal ini membuat titik kerusakan lebih cepat terdeteksi sehingga penelusuran untuk menemukan lokasi kerusakan dapat dilakukan tanpa perlu menghabiskan banyak waktu.
MUT akan dibangun beberapa meter di bawah permukaan tanah dengan lebar 4,2 meter dan tinggi sekitar 2,6 – 2,7 meter.
Karena letaknya beberapa meter di bawah permukaan tanah, penggunaan MUT ini disebut tidak akan mengganggu kawasan yang penuh vegetasi serta satwa yang perlu dilestarikan keberadaannya.
Sehingga hal ini dapat menjawab keresahan masyarakat terkait kemungkinan berkurangnya konservasi alam dan paru-paru dunia di Kalimantan Timur yang kaya vegetasi dan satwa liar akibat pembangunan IKN.