Bendungan Leuwikeris Telah Memasuki Tahap Impounding dan Segera Beroperasi

HeadlineNews

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai pengisian awal waduk (impounding) Bendungan Leuwikeris yang berada di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat pada Kamis, 15 Agustus 2024 lalu.

Impounding bendungan dimulai dengan penutupan pintu pengelak yang dimana hal ini juga sekaligus menunjukkan kesiapan Bendungan Leuwikeris untuk segera diresmikan.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Elroy Koyari menjelaskan bahwa proses impounding Bendungan Leuwikeris merupakan langkah penting yang harus dilalui sebelum bendungan resmi dioperasikan.

Oleh karena itu, Elroy Koyari berharap proses pengisian waduk berjalan dengan lancar hingga mencapai kapasitas penuh sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat sekitar.

Sebagai informasi, Bendungan Leuwikeris merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang sumber daya air yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp 3,5 triliun.

Bendungan Leuwikeris dibangun dalam rangka mendukung ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional.

Adapun pembangunan bendungan ini bertujuan untuk meningkatkan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga serta penyediaan air baku dan mereduksi banjir.

Seperti diketahui, Bendungan Leuwikeris dirancang memiliki total tampungan air seluas 81,44 juta m3, dengan luas area genangan 242,90 ha.

Dengan kapasitas tampung yang dimilikinya tersebut, Bendungan ini diproyeksikan mampu menyuplai air untuk irigasi seluas 11,216 ha yang terbagi ke Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis seluas 6,600 ha dan DI Manganti di Cilacap seluas 4,616 ha.

Kemudian Bendungan ini juga berfungsi sebagai sumber air baku dengan kapasitas 845 liter/detik bagi Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis.

Tak hanya menyediakan air baku dan pengendali banjir, Bendungan Leuwikeris juga berpotensi sebagai sumber pembangkit listrik berkapasitas 2 x 10 megawatt (MW), serta dapat dimanfaatkan juga menjadi destinasi pariwisata dan konservasi air tanah.

Kemudian untuk pembangunannya sendiri, konstruksi bendungan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016 hingga 2024 ini terbagi dalam 7 paket pekerjaan di antaranya yakni

  • Paket I dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan-PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) dengan lingkup pekerjaan meliputi konstruksi tubuh bendungan utama (main dam), temporary cofferdam, dan fasilitas umum.
  • Paket II dikerjakan oleh PT Waskita Karya-PT Adhi Karya (KSO) dengan lingkup pekerjaan mencakup galian bangunan pelimpah (spillway).
  • Paket III dikerjakan oleh PT Hutama Karya dengan lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan galian terowongan pengelak (tunnel divertion), pembangunan jalan akses, dan Jembatan Citanduy.
  • Paket IV dikerjakan oleh PT Waskita Karya-PT Hutama Karya-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dengan lingkup pekerjaan meliputi pembetonan spillway dan pekerjaaan electrical serta hydromechanical, perkerasan jalan akses, dan pembangunan Jembatan Cihapitan.
  • Paket V dikerjakan oleh PT Waskita Karya-PT Adhi Karya (KSO) dengan lingkup pekerjaan meliputi pembetonan terowongan pengelak, penggalian shaft intake, dan pembangunan Jembatan Cikembang.
  • Paket VI dan VII dikerjakan oleh PP-MARFRI-BAHAGIA BANGUNNUSA KSO dengan lingkup pekerjaan meliputi konstruksi tubuh bendungan utama (main dam) lanjutan, dan Intake.
Back to top button