Akhir Juni 2022, Terregra Energy (TGRA) Siap Bangun 3 PLTMH Senilai Rp1,2 Triliun
Sebagai Emiten energi yang bergerak di bisnis energi baru terbarukan (EBT), PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) menyampaikan perkembangan dari persiapan pembangunan tiga Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) yang berlokasi di Sumatra Utara.
Tiga PLTMH yang siap dibangun tersebut diantaranya adalah PLTMH SISIRA dengan kapasitas 2×4.9MW, PLTMH Batang Toru-3 berkapasitas 2x5MW dan PLTMH Batang Toru-4 berkapasitas 2x5MW, sehingga total kapasitas PLTMH yang ditargetkan mulai tahun 2022 adalah sebesar 29,8 MW.
Mengutip dari keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia pada Selasa 10 Mei 2022, Manajemen perseroan menjelaskan Tiga PLTMH ini merupakan bagian dari lima proyek PLTMH di Propinsi Sumatera Utara dan dua proyek PLTA di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan total kapasitas 510,8MW.
Perseroan juga menjelaskan proses due diligence yang merupakan salah satu prasyaratan untuk memasuki realisasi rencana pembiayaan investor strategis Perseroan telah dilaksanakan oleh Firma Hukum Internasional dan afiliasinya di Indonesia pada April 2021 hingga Januari 2022 lalu. Hal ini berdasarkan penugasan dari investor internasional sebagai partner strategis perseroan.
Setelah berhasil menyelesaikan uji tuntas, pada 25 April 2022 diselenggarakan pula Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa [RUPSLB] di tiga anak perusahaan Perseroan yang terkait dengan tiga PLTMH tersebut.
Secara aklamasi, para pemegang saham menyetujui dan memberikan kuasa kepada Direksi dari tiga anak perusahaan tersebut dan Djani Sutedja sebagai Direktur Utama perseroan, untuk melaksanakan dan/atau menandatangani semua perjanjian, instrumen dan persyaratan lain yang dipersyaratkan oleh partner strategis perseroan.
Pemegang saham juga memberikan persetujuan untuk menerbitkan saham baru (rights issue) pada tiga anak perusahaan tersebut untuk masuknya partner strategis perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Total estimasi investasi untuk tiga PLTMH tersebut diindikasikan mencapai Rp1,2 triliun atau US$85,12 juta.
Perseroan mengungkapkan dengan adanya perkembangan positif tersebut maka manajemen perusahaan menargetkan Ground Breaking proyek-proyek tersebut dapat dilaksanakan sebelum akhir Juni tahun ini, dengan target penyelesaian konstruksi dalam waktu 24 bulan setelahnya.