MRT Jakarta Targetkan Konstruksi Fase 3 Dimulai Akhir 2026

HeadlineNews

PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 3 lintas Timur – Barat atau East – West Line dapat mulai dikerjakan pada akhir 2026.

Target ini sejalan dengan rencana proses pengadaan proyek yang akan memasuki tahap tender pada kuartal IV 2025.

Division Head of Project Management for Construction 1 MRT Jakarta, Sony Desta, menjelaskan bahwa persiapan menuju proses tender masih berlangsung. Ia menyampaikan bahwa tender belum dimulai, namun seluruh tahapan awal tengah dipersiapkan dan diproyeksikan dapat berjalan hingga penghujung 2026.

Sony menjelaskan bahwa proyek MRT lintas Timur–Barat memiliki tingkat kerumitan lebih tinggi dibandingkan dua fase sebelumnya.

Hal ini disebabkan oleh panjang lintasan yang mencapai 24,5 kilometer, ditambah jalur akses menuju depo sepanjang 5,9 kilometer. Menurutnya, skala pekerjaan yang lebih masif membuat tantangan konstruksi menjadi lebih besar dibandingkan pembangunan Fase 1 maupun Fase 2.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa MRT Jakarta tetap berkomitmen untuk menjalankan pembangunan sesuai rencana.

Sony menilai bahwa setiap proyek konstruksi memiliki tantangannya sendiri, dan pihaknya akan terus melanjutkan proses pembangunan demi pemenuhan kebutuhan transportasi massal di Jakarta.

Didukung Pendanaan Internasional

Untuk merealisasikan proyek tersebut, MRT Jakarta telah mengantongi komitmen pinjaman dari Jepang senilai Rp14 triliun. Pendanaan ini dialokasikan untuk pembangunan MRT East–West Line Fase 1 Tahap 1 yang membentang dari Tomang hingga Medan Satria sepanjang 24,5 kilometer.

Komitmen pinjaman ditandai melalui penandatanganan pertukaran nota antara Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani.

Dana tersebut berasal dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Asian Development Bank (ADB), dua lembaga yang sejak awal menjadi mitra pendanaan utama pengembangan MRT Jakarta.

Menyambungkan Cikarang–Balaraja

Berdasarkan informasi yang dikutip dari beberapa sumber, Lintas Timur–Barat akan menjadi salah satu jalur MRT terpanjang di kawasan metropolitan. Jalur ini akan menghubungkan wilayah Cikarang hingga Balaraja melalui dua fase pembangunan.

Fase I Tahap 1 yang membentang dari Medan Satria – Tomang sepanjang 24,5 km.

Fase I Tahap 2 yang membentang dari Tomang – Kembangan sepanjang 9,2 km.

Fase II yang mencakup koridor Kembangan–Balaraja dan Medan Satria–Cikarang dengan total panjang 50,4 km.

Jika seluruh fase rampung, Jalur Timur – Barat akan memperluas jangkauan layanan MRT hingga ke kawasan penyangga Jakarta sekaligus menjadi tulang punggung mobilitas di metropolitan Jabodetabek dalam beberapa dekade mendatang.

Back to top button