Pemenang Lelang Ditetapkan, Proyek Jembatan Pulau Laut Kembali Dilanjutkan Tahun Ini Dengan Anggaran Lebih dari Rp700 Miliar
Setelah sempat terhenti selama beberapa tahun lamanya, Proyek Pembangunan Jembatan Pulau Laut yang menghubungkan Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu di Kalimantan Selatan, dipastikan akan kembali berlanjut pada tahun 2025.
Proyek strategis yang telah lama dinantikan masyarakat ini menunjukkan progres signifikan setelah proses lelang pekerjaan lanjutan rampung dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan.
Berdasarkan hasil lelang, dua kontraktor besar PT Pembangunan Perumahan dan PT Hutama Karya telah ditunjuk sebagai pelaksana untuk mengerjakan proyek dengan total anggaran mencapai lebih dari Rp700 miliar tersebut.
Dalam proyek ini, PT Pembangunan Perumahan dipercaya untuk menangani pekerjaan konstruksi di sisi Kabupaten Tanah Bumbu dengan nilai kontrak sebesar Rp290 miliar.
Sementara PT Hutama Karya dipercaya untuk menangani pekerjaan konstruksi di sisi Kabupaten Kotabaru dengan nilai kontrak mencapai Rp424,2 miliar.
Selain proses lelang, Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kalsel, M. Yasin Toyib, menyampaikan bahwa proses penandatanganan kontrak pekerjaan proyek tersebut juga telah dilakukan.
Contohnya seperti Hutama Karya yang sudah merealisasikan penandatanganan kontrak pada Jumat, 20 Juni 2025. Penandatanganan kontrak ini dilaksanakan oleh EVP General Civil Division Hutama Karya, Rizky Agung Saputra, dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kalimantan Selatan, Yasin Toyib.
Kemudian setelah dilakukan penandatanganan kontrak, pekerjaan fisik juga akan segera dimulai dalam waktu dekat.
Namun, pekerjaan konstruksi yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini masih difokuskan pada tahap pembangunan bentang pendekat jembatan atau belum memasuki struktur utama bentang tengah jembatan.
Yasin menargetkan pekerjaan bentang pendekat jembatan rampung pada akhir tahun ini termasuk bagian bawah atau pondasi tiang jembatan sebelum akhirnya pekerjaan dilanjutkan ke tahap pembangunan struktur atas jembatan pendekat mulai tahun 2026 hingga 2028 dengan skema kontrak tahun jamak (multi-years contract).
Adapun untuk pembiayaannya, bentang pendekat jembatan yang digadang – gadang akan menjadi yang terpanjang di Kalimantan tersebut dibangun menggunakan skema pembiayaan dengan melibatkan tiga pemerintahan daerah yakni Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, dan Pemerintah Kabupaten Kotabaru.
Dari total pagu anggaran tahun 2025 sebesar Rp750 miliar, Pemprov Kalsel diketahui mengalokasikan dana terbesar yakni mencapai Rp550 miliar. Angka ini meningkat tajam dibandingkan alokasi tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp300 miliar.
Sementara Pemkab Tanah Bumbu dan Kotabaru yang juga turut berkontribusi dalam skema pembiayaan tersebut masing-masing mengalokasikan dana sebesar Rp100 miliar.
Sebagai informasi tambahan, Proyek jembatan ini sesungguhnya telah dimulai sejak 2015. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Namun, proyek ini sempat terhenti pada tahun 2017 karena belum memperoleh rekomendasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) sehingga kondisi ini menyebabkan ketiga pemerintah daerah menghentikan sementara pendanaan proyek.
Meski rekomendasi dari KKJTJ hingga kini belum sepenuhnya dikantongi, pemerintah tetap melanjutkan pembangunan, khususnya pada bagian bentang pendekat jembatan dengan penuh harap bahwa proyek ini kelak ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan mendapat dukungan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Namun, Plt Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kalsel, Robby Cahyadi, menegaskan bahwa upaya untuk memperoleh rekomendasi tetap terus dilakukan sembari menyelesaikan bagian bentang pendekat sebagai bagian awal dari keseluruhan proyek.
Spesifikasi Jembatan
Untuk memenuhi standar keselamatan dan memperoleh rekomendasi KKJTJ, desain jembatan ini pun telah direvisi.
Seperti diketahui berdasarkan desain awal, jembatan ini dirancang memiliki panjang 3.750 meter dan tinggi 40 meter. Bentang utama akan menggunakan desain cable stayed beton edge beam dengan konfigurasi (175m + 350m + 175m) dan lebar 24 meter.
Sementara dalam desain terbarunya, Ketinggian jembatan diturunkan dari 40 meter menjadi 30 meter. Bentang pendekat kini dirancang menggunakan struktur box girder sepanjang 950 meter dari arah Batulicin dan 1.950 meter dari arah Kotabaru dengan lebar jembatan tetap yaitu 24 meter.
Adapun Jembatan penghubung akan menggunakan struktur pile slab sepanjang 75 meter di masing-masing sisi. Kemudian untuk jalan pendekat dirancang memiliki panjang 1.500 meter dari arah Batulicin dan 1.250 meter dari arah Kotabaru dengan lebar 24 meter.














