Presiden Prabowo Akan Bangun Proyek Bandara Bali Utara
Presiden Prabowo Subianto berkomitmen akan membangun Bandara Internasional Bali Utara atau North Bali International Airport di Buleleng yang sebelumnya sempat di tolak oleh Presiden ke – 5 RI, Megawati Soekarnoputri.
Komitmen ini disampaikannya saat menghadiri makan siang bersama para tokoh-tokoh Bali di Denpasar pada Minggu, 3 November 2024.
Dengan membangun bandara tersebut, Prabowo ingin menjadikan pulau dewata sebagai ‘The New Singapore’ dan ‘The New Hongkong’ sehingga nantinya pusat kawasan pariwisata tidak hanya berada di Bali selatan, namun juga berada di Buleleng.
Sebenarnya, Pembangunan North Bali International Airport telah lama diwacanakan sebagai upaya pemerataan pembangunan yang selama ini berpusat di Bali Selatan sebagaimana informasi yang dikutip dari laman bisnis.com.
Namun rencana proyek pembangunan Bandara Internasional Bali Utara mendapatkan penolakan dari berbagai pihak. Salah satunya yaitu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman kumparan.com, sikap penolakan ini rupanya bukan tanpa alasan. Ia menilai pembangunan Bandara Bali Utara tak strategis karena wisatawan menghabiskan waktu dalam perjalanan untuk mengunjungi destinasi lain.
Selain itu, keberadaan bandara baru di Bali yang hanya memiliki luas wilayah 5.780 km persegi ini menurutnya membuat kondisi semakin crowded dan sumpek.
Dan bahkan, dirinya menganggap proyek ini hanya membuang anggaran saja tanpa efek yang berarti terhadap perkembangan Indonesia sebagaimana informasi yang dikutip dari laman suara.com.
Dengan adanya penolakan tersebut, Presiden Jokowi dan beberapa menterinya sempat mendatangi dan membujuknya agar menyetujui rencana pembangunan bandara tersebut.
Namun, kala itu Megawati tetap menolak dan memberikan dua alternatif lain yaitu menambah runway penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai atau menghubungkan penerbangan antara Surabaya-Banyuwangi-Ngurah Rai.
Megawati menilai keberadaan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat itu sudah cukup. Apalagi, sudah ada Bandara Internasional Juanda di Surabaya dan Bandara Internasional Banyuwangi.
Namun di samping itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Wishnutama, dan Gubernur Bali Wayan Koster menilai pembangunan Bandara Bali Baru diperlukan untuk menampung wisatawan asing.
Hingga akhirnya seiring berjalannya waktu, kebutuhan bandara baru tersebut dianggap semakin mendesak karena Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sudah padat dan diprediksi tahun 2027 mendatang akan macet total jika penumpang terus meningkat sebagaimana informasi yang dikutip dari laman bisnis.com.
Oleh karena itu, Prabowo menilai pemerintah harus berani mengambil keputusan demi kemakmuran dan keadilan rakyat mengingat bandara ini dipercaya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan Bali Utara.
Sekaligus mengurangi beban khususnya pariwisata yang saat ini lebih berat kepada kawasan Bali Selatan.
Sebagai informasi tambahan, proyek Bandara Bali Utara merupakan salah satu bahan kampanye Prabowo-Gibran saat berkunjung di Bali pada Pilpres 2024.
Proyek ini juga menjadi bagian dari program prioritas paslon gubernur – wakil gubernur Bali, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) di Pilgub Bali 2024.