Kementerian PUPR Rampungkan Pembangunan Bendungan Temef Senilai Rp2,7 Triliun di NTT

HeadlineNews

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dikabarkan telah berhasil merampungkan pembangunan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman Kementerian PUPR, status Bendungan Temef yang dibangun dengan anggaran senilai Rp2,7 triliun tersebut kini sudah selesai dan siap untuk diresmikan.

Dalam laman tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan bahwa ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibandingkan daerah lain.

Meskipun begitu, pembangunan bendungan ini harus diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya sehingga bendungan yang dibangun dengan biaya besar tersebut dapat bermanfaat terutama untuk mengairi lahan persawahan milik petani.

Selain dapat dimanfaatkan sebagai irigasi, bendungan ini juga diharapkan dapat melayani kebutuhan air domestik masyarakat melalui pembangunan jaringan air baku dan IPA.

Bendungan Temef dibangun dengan volume tampung sebesar 45,79 juta m3 dan area genangan seluas 297,78 hektar.

Dengan kapasitas tampung yang dimilikinya, keberadaan bendungan ini diharapkan akan memberikan manfaat untuk irigasi seluas 4.500 ha yang terdiri dari daerah irigasi (DI) Haekto dan DI Malaka.

Kemudian bendungan ini juga dapat difungsikan sebagai pengendali banjir pada area hilir bendungan dengan reduksi banjir sebesar 15 persen di Kabupaten Malaka.

Selain untuk irigasi dan pengendali banjir, bendungan ini juga dapat diyakini mampu menyediakan air baku dengan debit 131 liter/detik untuk penduduk Kecamatan Polen, Kecamatan Noemuti Timur di Kabupaten TTS dan Kabupaten Malaka sebanyak 28.000 KK.

Sebagai informasi, pembangunan Bendungan Temef terbagi dalam empat paket pekerjaan yang dilaksanakan mulai sejak tahun 2017 hingga tahun 2024.

Empat paket pekerjaan tersebut terdiri dari Paket I dikerjakan oleh PT Waskita-Bangunnusa (KSO), Paket II dan III dikerjakan oleh PT Nindya-Bina Nusa Lestari (KSO), dan Paket IV dikerjakan oleh Waskita-Bahagia-Guntur (KSO).

Rampungnya Bendungan Temef akan menambah jumlah tampungan air yang dibangun untuk mendukung ketahanan pangan dan air di NTT.

Seperti diketahui sebelumnya, terdapat tiga bendungan yang telah dibangun dan diresmikan mendukung ketahanan pangan dan air di NTT yakni Bendungan Raknamo pada tahun 2018, Bendungan Rotiklot pada tahun 2019 dan Bendungan Napun Gete pada tahun 2021.

Tak hanya itu, terdapat juga bendungan lainnya di NTT yang saat ini masih dalam tahap konstruksi yaitu Bendungan Manikin, Bendungan Mbay dan Bendungan Kolhua.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NTT II Fernando Rajagukguk berharap kehadiran Bendungan temef tak hanya melengkapi jumlah tampungan air di NTT, melainkan juga akan memberikan manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT.

Back to top button