Intip Progres Proyek Gedung Legislatif dan Yudikatif di IKN
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) memasuki fase penting dengan dimulainya konstruksi Tahap 2 yang berfokus pada pengembangan kawasan Legislatif dan Yudikatif.
Otorita IKN (OIKN) mengungkapkan bahwa seluruh pekerjaan dalam tahap ini dibagi ke dalam tiga batch untuk memastikan proses pembangunan berlangsung lebih terstruktur dan efisien.
Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa progres konstruksi untuk Tahap 2 batch 1 telah mencapai 76 persen per 10 November 2025. Batch ini terdiri dari sejumlah kontrak tahun tunggal yang ditargetkan selesai dalam waktu dekat, seiring percepatan pembangunan di kawasan inti pemerintahan.
Kemudian memasuki batch 2, pembangunan kawasan Legislatif dan Yudikatif akan menggunakan skema multi years contract (MYC) untuk periode 2025–2027. Saat ini, sejumlah proyek tengah dalam proses penandatanganan kontrak dengan penyedia jasa.
Adapun Data OIKN menunjukkan bahwa hingga pertengahan November 2025, telah terkontrak tiga paket fisik dan enam paket manajemen konstruksi.
Sementara itu, batch 3 dari Tahap 2 akan dikontrakkan pada periode 2026 hingga 2028, juga melalui skema MYC. Basuki menyampaikan bahwa paket pekerjaan dalam batch ini masih berada dalam tahap persiapan tender, namun diproyeksikan dapat segera masuk fase konstruksi setelah seluruh proses administrasi terpenuhi.
Seiring dengan hal itu, Optimisme terhadap kelanjutan pembangunan IKN semakin kuat setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 mengenai Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah 2025. Basuki menyebut bahwa regulasi tersebut mempertegas bahwa proyek pembangunan IKN akan terus berjalan sesuai target.
Ia juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui alokasi anggaran sebesar Rp48,8 triliun untuk pembangunan IKN pada periode 2025 – 2029.
Dalam penjelasan sebelumnya, Basuki menegaskan bahwa pembangunan IKN mengandalkan skema pembiayaan kolaboratif antara APBN, Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), serta investasi swasta. www
Hingga kini, tercatat 17 calon pemrakarsa dengan estimasi investasi mencapai Rp158,73 triliun yang mencakup sektor hunian, infrastruktur jalan, hingga pembangunan Multi Utility Tunnel (MUT).
OIKN juga melaporkan adanya peningkatan minat dari investor swasta. Sebanyak 50 perusahaan dan lembaga telah menandatangani kerja sama dalam berbagai sektor strategis, termasuk pendidikan, kesehatan, komersial, perbankan, hingga residensial, dengan nilai investasi mencapai sekitar Rp66 triliun.
Dengan berbagai capaian tersebut, Tahap 2 pembangunan IKN menjadi momentum penting dalam membangun pusat pemerintahan baru Indonesia. Proses konstruksi yang berlangsung paralel di berbagai sektor ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya IKN sebagai kota pemerintahan modern yang terintegrasi dan berkelanjutan.












