Gaet Perusahaan Korsel, Hutama Karya Bangun Terowongan Bawah Laut IKN Senilai Rp10 Triliun
PT Hutama Karya (Persero) atau HK dikabarkan telah menjalin kerja sama dengan perusahaan konstruksi asal Korea Selatan, Daewoo Engineering & Construction Co., Ltd (Daewoo) untuk menggarap proyek pembangunan terowongan bawah laut (immersed tunnel) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Kerja sama ini ditandai dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara PT Hutama Karya dan Daewoo Engineering & Construction, yang dilaksanakan pada Jumat, 25 Agustus 2023.
Kesepakatan kerja sama yang ditandatangani ini berupa studi kelayakan untuk membangun immersed tunnel (terowongan bawah air) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Provinsi Kalimantan timur.
Untuk progresnya sendiri, Direktur Operasi I Hutama Karya Agung Fajarwanto menjelaskan bahwa saat ini rencana pembangunan terowongan bawah laut tersebut tengah memasuki tahap studi kelayakan.
Selain itu, Agung juga memberikan gambaran mengenai proyek terowongan bawah laut perdana di Indonesia dengan nilai konstruksi yang diperkirakan mencapai Rp10 triliun tersebut.
Secara teknis, pembangunan terowongan bawah laut ini nantinya tidak sepenuhnya dibangun di bawah laut, melainkan terowongan ini akan dibangun terlebih dahulu di darat yang kemudian ditenggelamkan ke dalam bawah laut untuk dihubungkan satu sama lain.
Terowongan bawah laut (immersed tunnel) dengan panjang 2 km ini rencananya akan dibangun di salah satu jalan tol IKN yang dirancang untuk menyeberangi sungai serta meminimalisir dampak ekologi dari proyek infrastruktur terhadap hutan mangrove di kawasan IKN.
Agung memperkirakan pembangunan immersed tunnel di IKN ini membutuhkan dana mencapai Rp 8-10 triliun.
Terkait sumber pendanaannya tersebut sedang diupayakan dari strategic partner atau kemungkinan berasal dari skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Dari sisi pendanaan, manajemen HK juga belum bisa menyampaikan detail secara lebih lanjut mengingat saat ini sifatnya masih dalam tahap pematangan kelayakan studi.
Hutama Karya menargetkan pihaknya bersama dengan Daewoo akan segera merampungkan proses studi kelayakan dalam kurun waktu 2 hingga 3 bulan ke depan.
Saat ini, semua data primer terkait lingkungan di lokasi seperti data-data geoteknik, data-data pelayaran, data-data pasang surut, ombak dan lain-lain sudah terkumpul dan tinggal dilakukan diskusi antara tim engineer Hutama Karya dengan Daewoo.