PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bersama 5 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi lainnya bekerja sama membentuk perusahaan patungan (joint venture) yang bergerak di bidang industri beton pracetak bernama PT Karya Logistik Nusantara (KLN) pada Kamis, 2 Februari 2023.
Kelima BUMN konstruksi lainnya yang ikut serta mendirikan joint venture tersebut adalah PT Hutama Karya (persero), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Nindya Karya.
Perusahaan patungan bernama PT Karya Logistik Nusantara ini didirikan dengan modal dasar usaha mencapai Rp340 miliar serta jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp85 miliar.
Dalam transaksi pembentukan usaha patungan ini, WIKA memberikan setoran modal sebesar Rp15 miliar atau setara dengan 15% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan adanya penyertaan modal ini, WIKA menjadi salah satu BUMN konstruksi yang terlibat dalam pembentukan usaha patungan bernama PT Karya Logistik Nusantara dengan porsi kepemilikan saham sebesar 15%. Dimana nilai yang sama ini juga digenggam 3 BUMN konstruksi lainnya seperti PTPP, ADHI, dan PT Hutama Karya.
Sementara untuk PT Brantas Abipraya dan PT Nindya Karya memberikan setoran modal yang masing-masing senilai Rp12,5 miliar atau setara dengan 12,5% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor dalam KLN.
Sebagai informasi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang konstruksi bangunan di Indonesia.
Didirikan sejak tahun 1960-an, WIKA memiliki beberapa anak perusahaan yang terdiri dari PT Wika Beton Tbk, PT Wika Industri & Konstruksi, PT Wika Bitumen, PT Wika Gedung, PT Wika Rekayasa Konstruksi, dan PT Wika Realty.
Sepanjang tahun 2022 lalu, WIKA sebagai perusahaan konstruksi terbesar di indonesia ini berhasil mencatatkan pencapaian Nilai Kontrak Baru (NKB) yang sangat luar biasa.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk berhasil membukukan perolehan nilai kontrak baru (NKB) mencapai Rp33,35 triliun pada tahun 2022.
Dalam perolehan nilai kontrak baru ini, mayoritas berasal dari segmen infrastruktur dan gedung dengan kontribusi sebesar 63 persen. Kemudian diikuti dengan segmen EPC (engineering, procurement, and construction) dengan kontribusi sebesar 16 persen dan segmen properti dan investasi dengan kontribusi sebesar 19 persen.
Tak hanya fokus dalam pencapaian kontrak baru, WIKA juga tengah mengerjakan beberapa proyek diantaranya Jalan Tol Pekanbaru-Padang, Jalur Kereta Cepat dengan nilai Rp3,47 triliun, Bendungan Tiga Dihaji dengan nilai Rp596 miliar, Pembangkit Listrik Bertenaga 2×50 megawatt di Palu dengan nilai Rp2,09 triliun, dan Proyek Kabel Bawah Laut 150 kV Sumatera–Bangka dengan nilai Rp666 miliar.