Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meningkatkan target jumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek menjadi 2 juta penumpang per hari setelah dikabarkan saat ini berhasil menembus 1,2 juta penumpang per hari.
Budi meyakini bahwa dengan adanya perbaikan layanan secara terus menerus, pengguna harian KRL Jabodetabek bisa mencapai 2 juta per hari.
“Ke depan akan terus kami tingkatkan hingga 2 juta penumpang per hari. Insya Allah dalam 2-3 tahun ini bisa kami lakukan,” kata Budi.
Oleh sebab itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mendorong peningkatan pelayanan angkutan Jabodetabek dengan membangun Double-Double Track (DDT), mempersingkat headway (waktu tunggu kedatangan antar kereta) menjadi tiga menit, dan merevitaliasi stasiun.
Adapun momentum yang tidak kalah penting yaitu soft launching pengoperasian Stasiun Matraman, Jakarta Timur. Pembangunan stasiun ini merupakan bagian dari upaya peningkatan layanan angkutan massal KRL Jabodetabek yang diharapkan dapat mereduksi kepadatan volume penumpang KRL dan menunjang kelancaran mobilitas masyarakat yang akan naik turun KRL di daerah Matraman, Kampung Melayu, Jatinegara dan Manggarai.
Stasiun Matraman ini nantinya diharapkan dapat mereduksi kepadatan volume penumpang KRL dan menunjang kelancaran mobilitas masyarakat yang akan naik turun KRL di daerah Matraman, Kampung Melayu, Jatinegara dan Manggarai. Pasalnya, Keberadaan stasiun ini terletak di posisi yang strategis, yakni berada diantara dua stasiun KRL tersibuk yaitu Stasiun Jatinegara dan Stasiun Manggarai.
Budi menyebut saat ini kereta api sudah menjadi pilihan utama masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan dan aglomerasi. Dengan demikian, angkutan massal diharapkan dapat menjadi angkutan prioritas bagi masyarakat.
Menurutnya, Kehadiran infrastruktur transportasi juga turut berperan dalam mendukung kemajuan di sektor lain seperti pariwisata dan UKM. Untuk itu, sebanyak 30 persen dari area komersial stasiun dialokasikan untuk lapak berjualan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dalam hal ini, Menhub mengaku pihaknya telah berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, bersama PT KAI, untuk pengalokasian area komersial di stasiun untuk UMKM,
Menanggapi perihal tersebut, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menyampaikan apresiasi kepada Menhub dan jajarannya serta operator transportasi yang telah mendukung kemajuan. sektor UMKM.
Sebagai informasi tambahan, Pembangunan stasiun Matraman merupakan bagian dari Megaproyek Double-Double Track (DDT) Manggarai – Cikarang.
Stasiun Matraman mulai dibangun pada 2016 silam oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub dengan anggaran senilai Rp34 Miliar. Pendanaan anggaran berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), yang sekaligus menjadi sumber biaya keseluruhan pembangunan dari Proyek DDT Manggarai – Cikarang.
Stasiun Matraman memiliki dua jalur KA dengan satu buah peron sepanjang 250 meter dan lebar 5 meter. Bangunan Stasiun Matraman terdiri dari 2 lantai dengan Luas Bangunan 3.010 meter persegi.
Tidak hanya itu, Stasiun Matraman juga dilengkapi dengan fasilitas dua unit eskalator, satu unit lift, dan dua tangga manual. Selain itu stasiun tersebut dilengkapi dengan area parkir seluas 2.625 meter persegi.
Stasiun Matraman ditargetkan dapat melayani penumpang KRL Commuter Line hingga 10.000 penumpang per hari. Pada masa percobaan beberapa waktu lalu, stasiun ini telah melayani naik-turun penumpang sebanyak 1.200 penumpang per hari.
Nantinya, Stasiun Matraman juga akan terintegrasi dengan Halte Bus Transjakarta yang melayani tiga koridor yaitu Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan Senen.