Pembangunan infrastruktur jalan di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang terletak di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, ditargetkan rampung pada Juni 2022, tepatnya pada Klaster 1 Fase 1 yaitu Pengembangan Industrial Estate & Industrial Township seluas 3.100 hektar (Ha).
Nantinya infrastruktur jalan ini diharapkan dapat mendukung pengembangan KIT Batang seluas 4.300 hektar yang terbagi dalam tiga klaster yaitu
1. Klaster 1 seluas 3.100 Ha digunakan untuk Pengembangan Industrial Estate dan Industrial Township (Distrik Kreasi),
2. Klaster 2 seluas 800 Ha digunakan untuk Pusat Inovasi dan Township (Distrik Inovasi),
3. Klaster 3 seluas 400 Ha digunakan untuk Pengembangan Pusat Rekreasi dan Township (Distrik Rekreasi).
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian menyebut saat ini pihaknya tengah merampungkan beberapa infrastruktur jalan dan jembatan di Klaster 1. Meskipun begitu, dukungan yang turut diberikan pemerintah melalui pembangunan jalan dan jembatan ini sudah menunjukkan hasil positif dalam pengembangan KIT batang dengan menjual habis kawasan Fase 1 KIT Batang ke sejumlah perusahaan seperti KCC Glass, LG Chem, Wavin dan Abroad Vitrifiled.
“Sekarang kawasannya sold out. Saya kira itu merupakan dukungan pemerintah (infrastruktur jalan) model bisnis yang bagus,” kata Hedy dikutip dari situs resmi Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Selasa 29 Maret 2022.
Menurutnya, pengerjaan jalan dan jembatan di Klaster 1 terdiri dari lima paket yang akan terhubung langsung dengan Jalan Tol Trans Jawa ruas Pemalang-Batang tepatnya melalui pintu tol Gringsing, dan jalan nasional Pantura.
Menurut Kepala Bidang Pembangunan Jalan Jembatan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-DI Yogyakarta yakni Javid Hurriyanto, Lima paket pengerjaan infrastruktur jalan dan jembatan di Klaster 1 KIT Batang adalah sebagai berikut.
1. Paket I.1.A pembangunan jalan rigid sepanjang 4,8 kilometer, dengan empat lajur dua arah senilai Rp 190,3 miliar.
2. Paket I.1.B, pembangunan jalan rigid sepanjang 3,6 kilometer senilai Rp 163,2 miliar.
3. Paket I.2 pembangunan jalan rigid sepanjang 7,85 kilometer senilai Rp 341,6 miliar.
4. Paket I.3 pembangunan jalan rigid sepanjang 14,79 kilometer senilai Rp 514, 9 miliar.
5. Paket I.4 pembangunan jalan rigid sepanjang 19,17 kilometer senilai Rp 616,5 miliar.
Menurut Javid, Progress kelima paket pengerjaan tersebut saat ini yang telah rampung mencapai 80 persen. Namun saat ini hanya paket I.3 yang masih on going dan ditargetkan selesai sesuai jadwal yakni awal Juni 2022.
Terlihat sampai saat ini, para pekerja di lokasi pembangunan infrastrukur jalan KIT Batang paket I.3 masih melakukan sejumlah pengerjaan. Sejumlah pengerjaan tersebut diantaranya melakukan galian dan timbunan tanah, pengecoran rigid FS’45, pemadatan timbunan, pemasangan bekisting drainase, serta ereksi girder overpass Jembatan Sidorejo sepanjang 82 meter.
Setelah lima paket pekerjaan pembangunan jalan KIT Batang rampung, pihaknya akan melakukan penyerahan aset jalan kepada PT. Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
“Kami membangun jalan ini dengan belanja barang nanti perlu kita serah terima kan (setelah selesai) ke PT. KITB namun masih menunggu Perpres-nya,” pungkas Javid dilansir dari Kompas.com.