Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan untuk merampungkan dua proyek pembangunan bendungan di Sulawesi Utara pada tahun ini.
Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Kementerian PUPR Airlangga Mardjono mengatakan bahwa dua proyek bendungan yang ditargetkan rampung pada tahun ini adalah Bendungan Kuwil Kawangkoan dan Bendungan Lolak.
Bendungan Kuwil Kawangkoan yang direncanakan memiliki kapasitas tampung 23.37 juta meter kubik ini berfungsi untuk penyediaan air baku berkapasitas 4.500 liter per detik bagi tiga daerah yakni Manado, Bitung dan Minahasa Utara.
Selain itu, bendungan ini juga difungsikan sebagai pengendali banjir yang dibuat khusus untuk mereduksi banjir bandang yang terjadi setiap lima tahun sekali di Manado sebesar 50%. Dimana, banjir bandang ini pernah menghanyutkan sepertiga dari total wilayah Kota Tinutuan pada tahun 2014.
Di samping itu, Bendungan ini juga berpotensi dapat menghasilkan listrik sebesar 1,4 megawatt dari pembangkit listrik mikrohidro (PLTMH) serta dapat menjadi kawasan konservasi dan destinasi pariwisata.
Meskipun sempat molor akibat adanya beberapa pekerjaan tambahan, Pembangunan bendungan ini yang awalnya ditargetkan rampung pada akhir 2021 mengalami pergeseran jadwal menjadi Agustus 2022 bersamaan dengan proses pengisian awal (impounding).
Hingga saat ini perkembangan konstruksi Bendungan Kuwil Kawangkoan telah mencapai 76 persen. “Progres fisik 76 persen, kita targetkan impounding di semester 2 tahun ini. Peresmiannya ya segera setelah airnya sudah cukup banyak, kita jadwalkan untuk diresmikan,” ujarnya saat ditemui di Kawasan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Sulawesi Utara, Kamis 24 Februari 2022.
Proyek bendungan ini dikerjakan oleh Kontraktor KSO antara PT Wijaya Karya Tbk dan PT Nindya Karya dengan nilai investasi mencapai Rp1,94 triliun.
Sementara untuk proyek Bendungan Lolak, Bendungan yang direncanakan memiliki kapasitas tampung 3.23 juta meter kubik dengan luas area genangan 97,46 hektar ini berfungsi sebagai penyediaan air irigasi untuk daerah seluas 2.214 hektare di Daerah Irigasi (DI) Lolak Kanan dan DI Lolak Kiri. Sekaligus menjadi sumber penyediaan air baku sebesar 500 liter per detik.
Selain sebagai irigasi dan penyediaan air baku, bendungan ini juga dapat mereduksi banjir bandang yang terjadi setiap 50 tahun sekali sebesar 12%.
Di samping itu, Bendungan Lolak berpotensi menghasilkan listrik sebesar 2,43 MegaWatt dari keluaran air waduk.
Pembangunan Bendungan Lolak terbagi menjadi 2 paket pekerjaan dengan total anggaran mencapai Rp1,65 Triliun dengan rincian sebagai berikut.
– Paket I dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dengan anggaran senilai Rp 830 miliar.
– Kemudian untuk Paket II dikerjakan oleh KSO PT.PP – PT Ashfri Putralora dengan anggaran senilai Rp 821 miliar.
Bendungan yang ditargetkan rampung dan impounding pada Mei 2022 ini akan selesai lebih cepat dibandingkan Bendungan Kuwil Kawangkoan lantaran perkembangan konstruksi Bendungan Lolak saat ini sudah mencapai 89,03%.