Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai Perum Perumnas ke depan perlu lebih meningkatkan pembangunan hunian vertikal atau rumah susun (Rusun) untuk masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Melansir dari laman wikipedia, Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang pengembangan perumahan. Perusahaan yang didirikan pada 18 Juli 1974 ini telah membangun sekitar 600.000 rumah di lebih dari 150 kota di Indonesia.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menjelaskan bahwa Perum Perumnas ini merupakan salah satu mitra kerja Kementerian PUPR yang berperan penting dalam pembangunan rumah bagi masyarakat. Dengan demikian, pihaknya berharap Perumnas bisa terus meningkatkan pembangunan hunian berupa Rusun bagi masyarakat di daerah.
Adanya dukungan dari Perum Perumnas ini, Pembangunan Rusun yang terintegrasi dengan moda transportasi massal diharapkan dapat mempercepat pencapaian Program Sejuta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2015 sekaligus menyediakan hunian layak dan terjangkau.
Guna mewujudkan hal tersebut, Iwan menyebut Perum Perumnas dapat menjalin kerja sama dengan berbagai kementerian/lembaga yang memiliki lahan potensial di daerah maupun kota-kota besar di Indonesia.
Hal ini perlu dilakukan lantaran verifikasi lapangan, pola kerjasama serta konsep pembangunan hunian yang baik dinilai dapat menarik minat masyarakat untuk tinggal di proyek pembangunan yang dilaksanakan oleh Perum Perumnas.
Untuk itu, Perumnas perlu melaksanakan analisis lapangan, potensi pasar serta menyandingkan dengan manfaat dari rencana pembangunan hunian tersebut.
Menurutnya, Perumnas bisa mengembangkan konsep hunian terintegrasi moda transportasi massal atau Transit Oriented Development (TOD) pada pembangunan Rusun untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang ada serta menarik minat masyarakat luas untuk menghuni.
Pasalnya, masyarakat saat ini sangat membutuhkan hunian yang memiliki akses transportasi yang mudah dan terjangkau terutama untuk generasi muda saat ini yang perlu akan akses transportasi guna menunjang mobilitas dalam setiap kegiatannya.
“Generasi muda saat ini juga harus belajar tinggal di Rusun yang dibangun dengan konsep TOD. Akses transportasi yang mudah akan membantu mobilisasi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro mengaku pihaknya saat ini sudah melakukan beberapa survei lokasi terkait lahan-lahan potensial instansi pemerintah yang dinilai sesuai apabila dibangun hunian vertikal.
Namun, pihaknya juga berharap adanya dukungan dari berbagai pihak agar konsep pembangunan hunian berbasis TOD yang telah dibangun Perumnas di sejumlah daerah bisa terlaksana dengan baik.
Budi mengaku pihaknya siap membangun Rusun berbasis TOD untuk membantu masyarakat agar bisa menempati hunian yang layak huni dan terjangkau harganya.