Pemerintah melalui Dinas Perumahan, Pemakaman, dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Tangerang telah melakukan pembebasan lahan seluas 4,9 hektare untuk proyek pembangunan Rumah Sakit Daerah (RSUD) Tigaraksa tipe C di kelurahan Tigaraksa, Tangerang. Pembebasan lahan tersebut menelan anggaran mencapai Rp 45 hingga Rp 50 Miliar.
“Kami telah melakukan pembebasan lahan yang diperuntukan RSUD Tigaraksa seluas 4,9 Hektare dengan anggaran Rp 45 miliar sampai Rp 50 miliar,” kata Kepala Bidang Pertanahan dan Pemakamanpada Dinas Perkim, Dadan Darmawan di Tangerang, Selasa.
Untuk lokasinya, Dadan Darmawan menyebut lokasi berada di dekat Jalan Baru Kantor Pos, Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Pasalnya, lokasi ini dinilai sebagai lokasi yang cukup strategis.
Rumah sakit tersebut ditujukan untuk menjangkau pelayanan kesehatan di Kecamatan Jambe, Tigaraksa, Cisoka, Cikupa, Curug dan Panongan.
Menurut Dadan, saat ini proyek pembangunan RSUD sudah masuk ke dalam tahap proses pemerataan tanah, dimana proses ini telah dimulai sejak bulan Oktober 2021 lalu dan ditargetkan selesai pada Januari atau Februari 2022 mendatang.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Muckhlis, memperkirakan pelelangan pembangunan gedung sudah dapat dilakukan pada Februari 2022 dan akan mulai dilakukan pembangunan pada April 2022.
Pembangunan yang membutuhkan anggaran cukup besar ini rencananya akan dilakukan secara bertahap mengingat anggaran yang tersedia masih terbatas.
Sementara, anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan RSUD Tigaraksa secara keseluruhan hingga bisa beroperasional, sekitar Rp 200 Miliar.
Dadan menjelaskan bahwa fasilitas yang lebih dulu akan dipersiapkan adalah pelayanan utama seperti bedah, pelayanan penyakit kulit, poli mata, kebidanan, dan jiwa. Selain itu, beberapa fasilitas lainnya juga akan menyusul seperti kapasitas kamar tidur dan operasi sesuai dengan aturan yang tercantum dalam PP Nomor 47 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit, untuk tipe C kapasitas kamar tidur sekitar 200, dan akan dilengkapi dengan 3 kamar untuk operasi.
Tidak hanya fasilitas, nantinya tenaga medis yang dibutuhkan pun merupakan tenaga medis dengan SDM yang sangat berkompeten.
Menurut Muchlis, Operasional dapat mulai dilakukan dengan cepat jika anggaran yang dibutuhkan tersedia. Namun saat ini masih dalam kondisi pascacovid-19, diperkirakan proses pembangunan mengikuti anggaran yang ada.