Sektor properti saat ini tidak hanya berperan dalam mendorong pemenuhan kebutuhan perumahan di indonesia, namun juga menjadi salah satu sektor utama penggerak perekonomian nasional.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR RI Iwan Suprijanto menyebutkan hingga kuartal pertama tahun 2022, kinerja sektor properti secara positif mengalami pertumbuhan.
BPS mencatat pertumbuhan sektor real estate dan konstruksi pada Triwulan I Tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 3,78 persen (year on year/yoy) dan 4,83 persen (yoy).
Dalam acara opening ceremony IPEX 2022 di Jakarta pada Minggu 15 Mei 2022, Iwan menyebut berbagai potensi tersebut memperlihatkan kontribusi besar sektor properti dalam percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Untuk itu, Pemerintah terus memberikan insentif untuk keberlangsungan sektor properti, seperti pemberian insentif bebas PPN 50 persen untuk pembelian rumah sampai dengan harga Rp2 Milyar, dan 25 persen untuk pembelian rumah dengan harga antara Rp2 – 5 milyar, sebagaimana diatur oleh PMK No. 6 Tahun 2022.
Dalam sektor properti ini, Pemerintah juga akan terus melibatkan pengembang dan perbankan dalam melaksanakan 4 strategi penyediaan perumahan, yaitu dengan cara mendorong ketersediaan rumah (availability), membuat harga rumah itu menjadi terjangkau (affordability), meningkatkan akses pembiayaan (accessibility), dan memastikan program perumahan dapat terus berjalan dengan dampak fiskal yang dapat dikendalikan (sustainability).
Iwan berharap penyelenggaraan pameran perumahan bertajuk Indonesia Properti Expo (IPEX) 2022 yang digelar pada 15-22 mei 2022 di JCC Senayan Jakarta ini mampu mendorong pemulihan sektor properti dan perekonomian nasional pasca Pandemi Covid-19. Sekaligus dapat menjadi momentum dalam mempercepat pemenuhan kebutuhan perumahan masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional melalui sektor properti.
Dalam acara tersebut diketahui akan menghadirkan 41 perusahaan pengembang yang terdiri dari 11 perusahaan pengembang subsidi dan 30 non subsidi yang akan menampilkan ratusan proyek perumahan di seluruh Indonesia.
Dengan adanya ajang pameran properti tersebut, Iwan berharap pemerintah dan seluruh stakeholder khususnya pengembang dan perbankan dapat bekerja sama dalam upaya pemenuhan perumahan layak bagi masyarakat. Iwan meyakini kerja sama yang terjalin dengan baik mampu menjawab tantangan penyediaan perumahan khususnya dalam pemanfaatan subisidi pemerintah serta pemenuhan rumah yang berkualitas bagi masyarakat
Sebagai informasi, bisnis properti memiliki multiplier effect yang besar karena akan menggerakkan sekitar 174 sektor lainnya. Sektor properti mampu menarik dan mendorong kegiatan di berbagai sektor ekonomi mulai dari sektor jasa, bahan bangunan, hingga mempengaruhi perkembangan sektor keuangan, serta berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.