Indonesia saat ini telah memiliki sepuluh bandara internasional yang menjadi entry point memasuki wilayah indonesia setelah resmi membuka kembali jalur penerbangan internasional di tiga bandara, yakni Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Bandara Internasional Kualanamu Medan, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Aturan baru tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Perhubungan No.42/2022 tentang Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Luar Negeri Dengan Transportasi Udara Pada Masa Pandemi Covid-19, yang telah berlaku mulai 6 April 2022 kemarin.
Dilansir dari situs bisnis.com, Sepuluh bandara internasional tersebut adalah Bandara Soekarno-Hatta di Banten, Bandara Juanda di Jawa Timur, Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali, Bandara Hang Nadim di Batam Kepulauan Riau, Bandara Raja Haji Fisabilillah di Bintan Kepulauan Riau, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara, Bandara Zainuddin Abdul Madjid di Nusa Tenggara Barat, Bandara Kualanamu di Medan, Bandara Sultan Hasanuddin di Sulawesi Selatan dan Bandara Yogyakarta di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keberadaan bandara internasional ini tentunya tidak lepas dari adanya keterlibatan peran dan kinerja kontraktor yang berpengalaman dalam pembangunan infrastruktur, khususnya pembangunan bandar udara.
Berikut adalah perusahaan kontraktor BUMN yang ahli dalam membangun bandar udara yang telah thespecialist.id rangkum.
1. PT Waskita Karya (Persero) Tbk
PT Waskita Karya adalah Perusahaan Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan ini didirikan sekaligus ditetapkan menjadi sebuah perusahaan negara (PN) pada 1 Januari 1961 dengan nama Perusahaan Bangunan Waskita Karya dan kemudian diubah status perusahaannya menjadi persero pada tahun 1973.
Perusahaan ini mendirikan sejumlah anak usaha, antara lain Waskita Toll Road, Waskita Beton Precast, Waskita Karya Infrastruktur dan Waskita Karya Realty.
Menjadi salah satu perusahaan negara terkemuka di indonesia yang berperan besar dalam pembangunan infrastruktur di indonesia, PT Waskita Karya tercatat telah berpengalaman dalam membangun berbagai proyek infrastruktur mulai dari jalan, jembatan, gedung, bendungan, bandar udara, hingga proyek pembangkit listrik.
Dilansir dari situs liputan6 pada proyek sektor bandar udara, PT Waskita Karya tercatat telah membangun beberapa proyek bandar udara, diantaranya adalah Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Sarana dan Gedung Bandara Kertajati Jawa Barat, Terminal dan Sarana Bandara Ahmad Yani Semarang Jawa Tengah, serta Runway, Apron, dan Taxiway Bandara APT Pranoto Samarinda Kalimantan Timur, Terminal baru Bandara Minangkabau Padang, Sumatera Barat.
Dilansir dari situs wikipedia, Waskita Karya juga telah membangun sejumlah proyek besar bandar udara seperti Bandara Internasional Sastranegara di Bandung (2015), Bandara Internasional Radin Intan II, Branti Raya di Lampung Selatan, Lampung, Bandara Pekon Seray, Krui di Pesisir Barat, Lampung, Bandara Purwosari, Purwosari di Lampung Timur, Lampung (2017).
2. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
PT Pembangunan Perumahan (PT PP) adalah Perusahaan Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi dan investasi. Perusahaan ini didirikan oleh Bank Industri Negara pada 26 Agustus 1953 dengan nama NV Pembangunan Perumahan yang ditetapkan menjadi sebuah perusahaan negara (PN) pada 29 Maret 1961 dan kemudian diubah status perusahaannya menjadi persero pada tahun 1971. Perusahaan ini menjadi perusahaan konstruksi pertama di Indonesia yang berhasil mendapat sertifikasi ISO 9001 pada tahun 1993.
Perusahaan ini mendirikan sejumlah anak usaha, antara lain PT PP Properti Tbk, PT PP Presisi Tbk, PT PP Urban, PT PP Energi, PT PP Infrastruktur, PT Sinergi Colomadu, PT Centurion Perkasa Iman, dan PT PP Semarang Demak.
PT Pembangunan Perumahan tercatat telah berpengalaman dalam membangun berbagai proyek infrastruktur mulai jalan, jembatan, gedung, bendungan, pelabuhan, dermaga hingga bandar udara.
Pada proyek sektor bandar udara, PT PP diketahui telah berpengalaman terlibat dalam pembangunan beberapa proyek bandar udara, diantaranya Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Runway 3 Bandara Internasional Soekarno—Hatta.
3. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) adalah Perusahaan Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan ini didirikan pada 11 Maret 1960 dengan nama Perusahaan Bangunan Widjaja Karja yang ditetapkan menjadi sebuah perusahaan negara (PN) pada 29 Maret 1961 dan kemudian diubah status perusahaannya menjadi persero pada tahun 1972 dengan nama PT Wijaya Karya (Persero).
Perusahaan ini mendirikan sejumlah anak usaha, antara lain PT Wijaya Karya Beton Tbk, PT Wijaya Karya Realty, PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi, PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk, PT Wijaya Karya Bitumen, dan PT Wijaya Karya Serang Panimbang.
PT Wijaya Karya tercatat telah berpengalaman dalam membangun berbagai proyek infrastruktur mulai jalan, jembatan, gedung, bendungan, bandar udara, hingga proyek pembangkit listrik.
Pada proyek sektor bandar udara, PT Wijaya Karya diketahui telah berpengalaman terlibat dalam pembangunan beberapa proyek bandar udara, diantaranya adalah Bandara Hang Nadim di Batam Kepulauan Riau dan Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta di Tangerang.
4. PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) adalah Perusahaan Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa konstruksi, pembangunan infrastruktur, properti, real estate dan EPC (engineering, procurement & construction). Perusahaan ini didirikan pada 11 Maret 1960 dengan nama Perusahaan Bangunan Adhi Karya yang ditetapkan menjadi sebuah perusahaan negara (PN) pada 29 Maret 1961 dan kemudian diubah status perusahaannya menjadi persero pada tahun 1971.
Perusahaan ini mendirikan sejumlah anak usaha, antara lain PT Adhi Persada Beton, PT Adhi Persada Properti, PT Adhi Persada Gedung, PT Adhi Commuter Properti, PT Dumai Tirta Persada, dan PT Jalintim Adhi Abipraya.
PT Adhi Karya tercatat telah berpengalaman dalam membangun berbagai proyek infrastruktur mulai dari jalan, jembatan, gedung, bandar udara, irigasi dan bendungan.
Pada proyek sektor bandar udara, PT Adhi Karya diketahui telah berpengalaman terlibat dalam pembangunan beberapa proyek bandara, diantaranya adalah Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
5. PT Hutama Karya (Persero) Tbk
PT. Hutama Karya (Persero) atau HK adalah Perusahaan Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan ini didirikan sekaligus ditetapkan menjadi sebuah perusahaan negara (PN) pada tahun 1961 dengan nama PN Hutama Karya dan kemudian diubah status perusahaannya menjadi persero pada 15 Maret 1973.
Perusahaan ini mendirikan sejumlah anak usaha, antara lain PT HK Realtindo, PT Hakaaston, PT Hutama Karya Infrastruktur, dan EPC Energy Singapore Pte. Ltd.
PT Hutama Karya tercatat telah berpengalaman dalam membangun berbagai proyek infrastruktur mulai dari jalan, jembatan, gedung, bendungan, bandara udara, hingga proyek pembangkit listrik.
Pada proyek sektor bandar udara, PT Hutama Karya diketahui telah berpengalaman terlibat dalam pembangunan beberapa proyek bandara yakni diantaranya adalah Runway Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Runway Bandara Pattimura Ambon di Maluku, runway dan sarana penunjang pada Bandara Internasional Lombok di Nusa Tenggara Barat, Bandara JB Sodierman Purbalingga di Jawa Tengah.
6. PT Brantas Abipraya (Persero) Tbk
PT. Brantas Abipraya (Persero) atau Abipraya adalah Perusahaan Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan ini didirikan pada 12 November 1980 di Malang, Jawa Timur.
Perusahaan ini juga mendirikan anak usahanya yakni PT Brantas Energi yang bergerak di bidang investasi energi terbarukan, khususnya Hydroelectric Power Plant.
Seiring dengan kapabilitasnya, Abipraya memperluas kegiatan usahanya dengan membangun jalan dan jembatan, infrastruktur transportasi (darat, laut dan udara) seperti pelabuhan dan bandara, listrik, gedung, sehingga Abipraya berkembang menjadi kontraktor umum.
Pada proyek sektor bandar udara, PT Brantas Abipraya diketahui telah berpengalaman terlibat dalam pembangunan beberapa proyek bandara yakni diantaranya adalah Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, Bandara Internasional Juanda Surabaya di Jawa Timur, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Kota Balikpapan.
7. PT Nindya Karya (Persero) Tbk
PT. Nindya Karya (Persero) adalah Perusahaan Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang General Contractor, EPC dan Investment yang memiliki lima pilar bisnis utama Kontruksi, Energi, Manufaktur, Properti dan Badan Usaha Jalan Tol. Perusahaan ini didirikan pada 11 Maret 1960 dengan nama Perusahaan Bangunan Nindya Karya yang ditetapkan menjadi sebuah perusahaan negara (PN) pada tahun 1961 dan kemudian diubah status perusahaannya menjadi persero pada tahun 1973.
Perusahaan ini juga mendirikan anak usahanya yakni PT Nindya Beton yang bergerak di bidang pencetakan beton.
PT Nindya Karya tercatat telah berpengalaman dalam membangun berbagai proyek infrastruktur mulai dari irigasi dan bendungan, dermaga, gedung, bangunan industri dan EPC, bandara, rumah sakit, apartemen dan hotel, bangunan komersial, jalan raya dan tol, jalan layang dan jembatan, bangunan olahraga, bangunan pendidikan dan berbagai bangunan komersial lainnya.
Pada proyek sektor bandar udara, PT Nindya Karya diketahui telah berpengalaman terlibat dalam pembangunan sejumlah proyek bandara yakni diantaranya adalah Bandara Mentawai Baru di Sumatera Barat, Perluasan apron dan taxiway Bandara Internasional Hang Nadim di Kepualauan Riau, terminal penumpang Bandara Moses Kilangin Timika di Papua.