/Hyperscale Data Center, Pusat Data Terbesar Besutan Telkom Hadirkan Konsep Green Data Center

Hyperscale Data Center, Pusat Data Terbesar Besutan Telkom Hadirkan Konsep Green Data Center

Telkom Hyperscale Data Center (HDC), Data center skala besar berstandar global milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dilaporkan saat ini progres konstruksi secara teknis telah memasuki tahap final atau penyelesaian, tepatnya pada pembangunan Fase 1 (tahap pertama) dengan kapasitas sekitar 22 MegaWatt (MW) yang ditargetkan beroperasi bulan depan atau Juni 2022.

 “Pembangunan HDC [Hyperscale Data Center] TelkomGroup secara teknis telah memasuki tahap final untuk menuju ready-for-sale [RFS] dan diperkirakan akan siap beroperasi pada Juni 2022,” kata VP Corporate Communication Telkom Pujo Pramono, Minggu (22/5/2022).

Rencananya data center tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 65.000 meter persegi, berkapasitas total hingga 10.000 rack, dan kapasitas daya listrik sebesar 75 MW dengan pembangunan yang dilaksanakan dalam beberapa tahap. Dimana, pembangunan Fase 1 ini merupakan tahap pertama yang saat ini tengah dalam tahap penyelesaian dengan meliputi pembangunan 1 gedung data center, powerhouse, dan gedung kantor.

Namun untuk pembiayaan, perseroan tidak mengungkapkan nominal investasi yang digelontorkan khusus pada bisnis cloud tersebut. Yang pasti, pembangunan data center ini merupakan bagian dari investasi jangka panjang perseroan.

Telkom HDC dibangun dengan mengusung konsep green data center, yang dalam operasionalnya minim menghasilkan emisi gas karbondioksida berbahaya bagi lingkungan. Tidak hanya itu, Area gedung juga dibangun mengusung konsep ECO (Evolve, Connected, & Origin) dengan menggunakan anyaman sebagai material untuk desain gedung, yang menyimbolkan semangat TelkomGroup untuk terus bertumbuh melalui inovasi dan eksplorasi yang mengedepankan peningkatan efektivitas dan efisiensi demi menciptakan pengalaman digital terbaik masyarakat tanpa meninggalkan sentuhan ciri khas budaya Indonesia di dalamnya.

Canggihnya, Telkom menggunakan lebih dari satu sumber daya listrik dan memanfaatkan sejumlah pembangkit listrik tenaga gas serta solar panel yang ramah lingkungan sebagai sumber energi pusat data ini. Penggunaan sumber daya beragam membuat Telkom HDC tak akan tumbang akibat gangguan pemadaman listrik secara berkala atau tiba-tiba.

Selain itu, Telkom HDC juga memiliki fasilitas penunjang berskala internasional, carrier neutral, dan multi services untuk jaringan provider lain. Hal ini memungkinkan Telkom HDC menjadi pilihan utama bagi pelaku usaha di berbagai sektor seperti keuangan, manufaktur, dan penyedia layanan komputasi awan, baik domestik maupun asing.

Telkom HDC juga memiliki tingkat keamanan yang tinggi, serta tahan terhadap berbagai gangguan baik terencana atau tidak, seperti bencana alam. Selain itu, semua perangkat data center tidak akan terpengaruh oleh downtime yang terjadi saat perawatan berkala (maintenance), karena telah didukung oleh perangkat backup yang mampu bekerja secara otomatis dan sistem pendingin yang juga mampu bekerja tanpa henti.

Pembangunan ini menjadi langkah strategis Telkom dalam rangka mengakselerasi bisnis di ranah digital platform, dan wujud nyata upaya perusahaan menjadi enabler berbagai layanan dan solusi ICT Indonesia. Dengan demikian, Pembangunan ini dinilai merupakan momentum yang tepat karena sejalan dengan langkah transformasi dan visi telkom menjadi perusahaan telekomunikasi digital (digital telco).

Data center yang terletak di Bekasi, Jawa Barat ini secara resmi telah dilaksanakan groundbreaking pada tahun 2020 lalu.

Sejak 2015 hingga saat ini, Telkom diketahui telah memiliki 26 data center, yang terdiri dari 5 Data Center tier 1 berada di luar negeri, 18 Data Center neuCentrix, serta 3 Data Center tier 3 dan 4 berlokasi di Indonesia. Salah satunya adalah Telkom HyperScale Data Center yang termasuk dalam sertifikasi tier 3 dan 4.

Dengan adanya dukungan data center yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung dengan jaringan broadband, maka Telkom siap dan mampu untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan di masa mendatang, seperti edge computing, 5G services, blockchain dan lainnya.