/Hutama Karya Incar Proyek Jalan Tol Siap Lelang Tahun Ini

Hutama Karya Incar Proyek Jalan Tol Siap Lelang Tahun Ini

PT Hutama Karya (Persero) akan mengikuti proses lelang 8 proyek jalan tol dengan total nilai investasi Rp127,98 triliun yang akan dimulai pemerintah pada tahun ini.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut terdapat 8 proyek jalan tol dengan nilai investasi mencapai Rp127,98 triliun yang siap dilakukan proses lelang pada tahun ini.

Melansir dari Bisnis Indonesia pada 30 Juni 2022, Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyebut pihaknya berminat untuk mengikuti proses lelang ruas tol baru tersebut dan berusaha seoptimal mungkin mengutilisasi kapasitas dan kapabilitas perusahaan.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan bahwa 8 proyek jalan bebas hambatan yang ready to offer pada tahun ini menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Adapun 8 proyek jalan tol yang siap dilelang antara lain :

1. Jembatan Batam – Bintan dengan panjang 14,74 km dengan nilai investasi Rp14,12 triliun,

2. Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 Km dengan nilai investasi Rp18,76 triliun,

3. Jalan Tol Semanan – Balaraja sepanjang 32,39 km dengan nilai investasi Rp15,53 triliun,

4. Jalan Tol Sentul Selatan – Karawang Barat sepanjang 61,5 Km dengan nilai investasi Rp15,38 triliun,

5. Jalan Tol Bogor Serpong Via Parung sepanjang 31,3 Km dengan nilai investasi Rp8,95 triliun.

6. Jalan Tol Cikunir – Karawaci sepanjang 40 Km dengan nilai investasi Rp26 triliun,

7. Jalan Tol Kediri – Tulungagung sepanjang 44,51 Km dengan nilai investasi Rp10,48 triliun,

8. dan Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg sepanjang 38,6 Km dengan nilai investasi Rp 18,76 triliun.

Hery menyebut kebutuhan biaya pengadaan tanah dengan Target Renstra tahun 2020 – 2024 dengan 2.513 Km jalan tol dan 41 ruas adalah sebesar Rp 96 Triliun.

“Dengan biaya tersebut merupakan tugas kita untuk konsen bagaimana mencari potensi kolaborasi dengan pemangku kepentingan,”ujar Herry dalam keterangan resminya di laman BPJT, dikutip Selasa 28 Juni 2022.

Herry menjelaskan bahwa kebijakan pembiayaan infrastruktur ke depan adalah melanjutkan pembiayaan jalan tol pada ruas utama, memperbaiki iklim investasi dan mendorong skema pembiayaan yang lebih berkelanjutan, salah satunya melalui skema Asset Recycling.